Pendahuluan Vasculitis
Vasculitis atau vaskulitis adalah peradangan pada dinding pembuluh darah yang bisa terjadi pada pembuluh darah ukuran apa pun dan melibatkan berbagai sistem organ. Berdasarkan klasifikasi dari Chapel Hill Consensus Conference, vasculitis dibagi menjadi vasculitis pembuluh darah kecil, pembuluh darah sedang, pembuluh darah besar, pembuluh darah variabel, single-organ, terkait penyakit sistemik, dan terkait kemungkinan etiologi.[1-5]
Beberapa faktor risiko vasculitis adalah paparan obat, infeksi, peradangan, hingga keganasan. Sebagian besar kasus vasculitis pada pasien dewasa, terutama lanjut usia, disebabkan oleh giant cell arteritis dan lebih sering dialami oleh populasi keturunan Eropa Utara. Pada pasien anak, vasculitis paling banyak disebabkan oleh Kawasaki disease, dengan dominasi epidemiologi pada daerah Asia Utara-Timur, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.[1,2]
Diagnosis vasculitis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan adanya lesi kulit dengan morfologi vasculitis seperti purpura, nodul, reticular, bula, urtikaria, maupun ulkus. Vasculitis merupakan penyakit sistemik, sehingga pemeriksaan fisik juga perlu dilakukan terhadap bagian tubuh atau sistem organ lain.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan fungsi organ spesifik yang terlibat, misalnya hati atau ginjal, pemeriksaan autoantibodi, maupun penanda infeksi atau peradangan. Biopsi jaringan merupakan standar baku emas dalam penegakan diagnosis vasculitis.
Penatalaksanaan vasculitis secara umum terdiri dari tiga fase, yaitu induksi, rumatan remisi, dan pemantauan, serupa dengan penyakit autoimun lain seperti rheumatoid artritis. Medikamentosa utama yang digunakan pada vasculitis adalah glukokortikoid, seperti prednisone. Pada kasus tertentu, memerlukan terapi menggunakan imunosupresan, seperti azathioprine, methotrexate, dan lain-lain.
Edukasi mengenai peran pasien saat menjalani terapi vasculitis penting untuk memantau gejala, mencegah kekambuhan dan mengawasi tanda-tanda toksisitas obat.[1-5]