Pendahuluan AV Block
AV block atau atrioventricular block, dikenal juga sebagai blok atrioventrikular, merupakan aritmia jantung yang terjadi karena gangguan atau interupsi aliran impuls listrik, baik parsial maupun total, dari atrium ke ventrikel jantung. AV block terjadi akibat abnormalitas di sistem konduksi nodus atrioventrikular atau sistem His-Purkinje.[1-4]
Hambatan aliran impuls listrik pada AV block pada dasarnya disebabkan 2 hal, yakni penyakit bawaan atau didapat (acquired). Penyebab bawaan dapat berupa kelainan konduksi jantung dengan atau tanpa kelainan anatomis atau malformasi kongenital. Penyebab didapat bisa berupa penuaan (proses degeneratif), iskemia, infeksi, penyakit autoimun, ataupun penyebab iatrogenik karena obat-obatan maupun tindakan medis.[3,4]
Diagnosis AV block, seperti aritmia jantung lainnya, ditegakkan dengan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Berdasarkan hasil EKG, AV block dibagi menjadi 3 derajat yang berbeda. AV block derajat 2 sendiri dibagi lagi menjadi 2 subtipe, yakni Mobitz I dan II.[3]
AV block dapat muncul tanpa gejala atau asimptomatik. Bila muncul gejala, dapat berupa hipoperfusi yang ditandai pusing, sesak napas, lelah, nyeri dada, atau berdebar-debar. EKG 12 lead pada saat istirahat atau ambulatory seperti pada Holter monitoring merupakan pemeriksaan penunjang utama yang diperlukan untuk mendiagnosis AV block.[3,4]
Terapi AV block dibedakan menjadi terapi medikamentosa atau pembedahan. AV block derajat 1 umumnya tidak memerlukan penanganan medis. AV block derajat 2 yang simtomatik dan derajat 3 memerlukan penatalaksanaan dengan pacemaker permanen, begitu pula untuk AV block dengan ireversibel bradikardia meskipun asimtomatik.[2-4]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra