Edukasi dan Promosi Kesehatan Cedera Hamstring
Edukasi dan promosi kesehatan pada cedera hamstring ditekankan mengenai kapan pasien boleh beraktivitas kembali. Sampaikan pada pasien bahwa mengikuti program tata laksana secara konsisten akan sangat mempengaruhi luaran. Ingatkan pasien agar tidak terburu-buru untuk kembali berolahraga.
Edukasi Pasien
Cedera hamstring adalah salah satu cedera terkait olahraga yang paling umum terutama jika level kompetisinya tinggi. Jika yang mengalami cedera hamstring adalah atlet profesional, perlu diinformasikan kemungkinan atlet absen dalam waktu lama dan membutuhkan rehabilitasi yang tepat sebelum kembali bermain. Jika kasus cedera terkait cedera yang berulang, maka jelaskan bahwa proses rehabilitasi mungkin lebih lama dan kompleks.
Kebanyakan pasien dapat memulai latihan active range of motion dalam 1-2 hari setelah imobilisasi. Pasien dengan derajat kerusakan yang lebih berat mungkin memerlukan imobilisasi lebih panjang. Secara umum, rehabilitasi dilakukan selama 3-6 bulan.
Jika atlet berkompetisi pada olahraga yang melibatkan lari cepat atau non atlet seperti penari, pasien harus diedukasi bahwa adanya nyeri paha posterior akut kemungkinan berkaitan dengan cedera hamstring. Jika mengalami hal ini, pasien perlu dianjurkan untuk membatasi partisipasi lebih lanjut dalam olahraga kecuali secara klinis atau radiologis sudah dapat dipastikan bukan suatu cedera hamstring.[5,20]
Penting juga untuk berdiskusi dengan pasien tentang kemungkinan lamanya waktu absen dari olahraga. Mereka juga harus diberi konseling tentang perlunya operasi pada cedera yang berat dan pentingnya rehabilitasi dan terapi fisik sebelum kembali bermain.[19,20]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan untuk mencegah cedera hamstring berulang. Sampaikan pada pasien pentingnya menyelesaikan program terapi dan tidak terburu-buru kembali ke lapangan permainan untuk berolahraga.
Pasien yang sudah menjalani program rehabilitasi setelah cedera hamstring dapat kembali melakukan olahraga jika kekuatan otot yang mengalami cedera sudah mencapai 90%. Selain itu, perlu dipastikan bahwa struktur otot sudah normal dan range of motion sendi yang terlibat mencapai keadaan normal.[12,19]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan