Patofisiologi Frozen Shoulder
Patofisiologi frozen shoulder atau adhesive capsulitis melibatkan proses inflamasi dan proses fibrotik. Gambaran khas frozen shoulder berupa adanya suatu kontraktur kapsul glenohumeral dan berkurangnya volume kapsular. Secara anatomi, terlihat perubahan struktur berupa penebalan dan fibrotik sekitar area interval rotator. Interval rotator penting untuk stabilitas sendi glenohumeral, terdiri dari ligamen coracohumeral, tendon bisep, dan kapsul glenohumeral.[6,7]
Fibrosis dalam Patofisiologi Frozen Shoulder
Frozen shoulder dianggap sebagai gangguan fibrotik primer, karena pada sediaan histologi menunjukkan fibroblas yang bercampur dengan kolagen tipe I dan tipe III. Pada pengamatan fibroblas ini terdapat perubahan menjadi fenotipe otot polos (miofibroblas) yang dianggap bertanggung jawab membuat terjadinya kontraktur kapsular. Selain itu juga ditemukan perubahan kadar matriks metalloproteinases (MMP) yang terlibat dalam remodeling jaringan fibrotik.[6,7]
Inflamasi dalam Patofisiologi Frozen Shoulder
Keterlibatan proses inflamasi ditunjukkan oleh bukti dari beberapa studi yang melaporkan adanya peningkatan sitokin inflamasi termasuk interleukin (IL)-1α, IL-1β, tumor necrosis factor (TNF)-α, cyclooxygenase (COX)-1 dan COX-2 pada jaringan kapsuler dan bursal pasien dengan frozen shoulder. Hipotesis yang ada menyatakan proses inflamasi ini merupakan awal sebelum berlanjut menjadi proses fibrotik.
Hampir semua sampel yang diperoleh dari rotator interval pasien dengan frozen shoulder mengandung sel inflamasi, termasuk sel T, sel B, makrofag, dan sel mast. Sel mast sendiri diketahui berperan mengatur proliferasi fibroblas dan dapat bertindak sebagai perantara antara inflamasi dan proses fibrotik berikutnya.[6,7]
Fase dalam Frozen Shoulder
Frozen shoulder dapat dibagi menjadi 3 fase, yaitu freezing, frozen, dan thawing. Dalam fase freezing, pasien akan mengeluhkan nyeri sedang-berat dan restriksi parsial lingkup gerak sendi. Fase ini ditandai dengan penyebaran inflamasi kapsul dan sinovial awitan lambat.
Dalam fase frozen, pasien mengeluhkan nyeri dan kaku yang dapat diperiksa lebih lanjut dengan pemeriksaan range of motion (ROM). Fase ini ditandai dengan mulai berkurangnya inflamasi secara bertahap dan berkembangnya fibrosis kapsul dan ligamen. Hal ini akan menimbulkan restriksi lingkup gerak sendi yang bermakna.
Pada fase thawing, pasien merasakan nyeri minimal dan kekakuan mulai membaik. Secara patologi, fase ini ditandai dengan resolusi bertahap dari inflamasi dan fibrosis. Pasien akan merasakan nyeri sangat berkurang dan lingkup gerak sendi kembali secara bertahap.[5]