Edukasi dan Promosi Kesehatan Keracunan Merkuri
Edukasi dan promosi kesehatan yang paling penting pada kasus keracunan merkuri adalah menghindari dan menghilangkan paparan merkuri. Apabila mencurigai terjadi keracunan merkuri, maka tindakan pertama yang dapat dilakukan adalah menjauhkan pasien dari sumber merkuri dan melakukan dekontaminasi, yaitu membuka baju yang terkontaminasi dan membersihkan anggota tubuh yang terkena dengan air mengalir.[5,16]
Edukasi Pasien
Edukasi pada kasus keracunan merkuri adalah menghentikan segera paparan dengan sumber merkuri. Sampaikan pada pasien bahwa selanjutnya perlu dilakukan tindakan dekontaminasi, seperti membuka pakaian yang terkontaminasi dan mencuci area tubuh yang terpapar dengan air mengalir.
Jelaskan bahwa merkuri yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan progresif, sehingga pasien perlu dibawa ke pelayanan kesehatan untuk diperiksa. Pasien asimptomatik umumnya dapat dipulangkan, dengan edukasi mengenai kemungkinan gejala keracunan merkuri yang dapat terjadi di kemudian hari.
Apabila pasien dianggap perlu dirawat inap, jelaskan mengenai terapi yang akan diberikan. Ini mungkin mencakup oksigenasi, cairan intravena, ataupun pemberian agen kelasi. Jelaskan mengenai efek samping obat yang dapat timbul, misalnya keluhan gastrointestinal atau nyeri punggung.
Sampaikan juga potensi komplikasi dari keracunan merkuri. Ini bisa mencakup gangguan psikiatri seperti kecemasan dan depresi, perdarahan saluran cerna yang masif hingga syok hemoragik, gangguan fungsi ginjal dengan oligouria dan anuria, serta komplikasi neuropatologi seperti ataksia dan parestesia kronik.[1,3,5]
Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Pengendalian dan pencegahan keracunan merkuri meliputi menghindari sumber merkuri dan mengenali tanda serta gejala keracunan merkuri. Merkuri digunakan dalam penambangan emas ilegal, produk kosmetik, pemasangan amalgam gigi, produk listrik, dan baterai.
Tambang emas dewasa ini sudah menggunakan teknik yang aman tanpa menggunakan merkuri, dan apabila merkuri tetap digunakan maka perlu diimplementasikan pengamanan yang terstandarisasi agar mencegah paparan.[6,15]
Pasien perlu berhati-hati dalam menggunakan peralatan rumah tangga yang mungkin mengandung merkuri. Alat ukur seperti termometer atau sphygmomanometer yang masih menggunakan merkuri dapat diganti dengan bahan lain yang lebih aman, seperti digital.
Merkuri juga terdapat dalam vaksin dalam bentuk thiomersal sebagai bahan tambahan. Thiomersal sendiri berbeda dengan metilmerkuri, karena dalam tubuh zat ini akan dihancurkan dengan cepat dan tidak terakumulasi seperti merkuri lain.[1,6,15]
Konsumsi Ikan dan Potensi Keracunan Merkuri
Paparan merkuri pada masyarakat juga bisa berasal dari konsumsi ikan terkontaminasi. FDA merekomendasikan agar ibu hamil, menyusui dan anak menghindari konsumsi ikan dengan kadar merkuri tinggi (>1 ppm) seperti ikan hiu, makarel raja, dan ikan tuna.[1,6]