Prognosis Syok Hipovolemik
Prognosis syok hipovolemik umumnya buruk. Syok hipovolemik dapat menimbulkan komplikasi kegagalan multiorgan yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian pada hampir 82% kasus.[10,16]
Komplikasi
Syok hipovolemik yang terlambat ditangani ataupun tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan terjadinya beberapa komplikasi. Komplikasi yang paling sering ditemukan pada pasien dengan syok hipovolemik adalah asidosis laktat akibat kurangnya oksigen dan rendahnya perfusi jaringan.[5,6]
Gagal ginjal, disseminated intravascular coagulation (DIC), dan kegagalan multiorgan dapat terjadi akibat hipoperfusi jaringan pada kondisi syok hipovolemik yang irreversible.[6,10]
Asidosis Laktat
Terjadinya komplikasi asidosis laktat pada pasien syok hipovolemik disebabkan oleh kondisi syok yang belum teratasi dengan baik. Asidosis laktat pada syok hipovolemik mengindikasikan adanya kondisi kritis pada pasien.
Tidak terdapat tanda dan gejala klinis yang khas dari asidosi laktat, namun pemeriksaan laboratorium pada pasien dapat menunjukkan adanya hiperlaktatemia serta peningkatan asidosis metabolik anion gap.[6,11]
Kegagalan Multiorgan
Kegagalan multiorgan atau yang dikenal dengan multiple organ failure (MOF) adalah kerusakan organ yang melibatkan beberapa sistem pada pasien syok hipovolemik yang terjadi melalui mekanisme yang kompleks.[5,6,10]
Pada kegagalan multiorgan, terjadi perubahan fungsi organ sehingga organ tidak dapat menjalankan fungsi fisiologisnya. Berbagai kegagalan organ, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hepar pada syok hipovolemik merupakan prediktor prognosis yang buruk.[6,10]
Prognosis
Prognosis syok hipovolemik tergantung pada etiologi dan tingkat keparahan syok hipovolemik. Resusitasi cairan dengan volume awal yang efektif dan tepat serta pengendalian sumber perdarahan secara dini akan memperbaiki kondisi pasien dan memungkinkan pasien untuk memiliki prognosis akhir yang baik.[6,10,11]
Ketika pasien syok hipovolemik masuk ke dalam kondisi kegagalan multiorgan, maka pasien akan memiliki prognosis yang buruk dengan mortalitas yang tinggi. Pasien dengan usia lanjut dan individu yang memiliki kondisi komorbid akan memiliki prognosis yang buruk.[1,6,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda