Etiologi Granuloma Umbilikal
Etiologi granuloma umbilikal berhubungan dengan inflamasi yang menyebabkan granulasi berlebihan terbentuk pada proses penyembuhan jaringan saat tunggul tali pusat akan terpisah dari umbilikus bayi. Etiologi pasti kondisi ini belum jelas, tetapi diduga berhubungan dengan infeksi yang menyebabkan inflamasi dan granulasi berlebihan ini.[1,4,8]
Proses pembentukan granuloma umbilikal telah dihubungkan dengan adanya kolonisasi bakteri. Adanya ketidakseimbangan antara flora normal dan organisme saprofit dianggap mempengaruhi pemisahan tali pusat dari umbilikus, mengakibatkan terganggunya epitelisasi kulit dan pembentukan granuloma.[1,2,4]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya granuloma umbilikal yaitu adanya pemisahan tali pusat yang tertunda, infeksi, iritasi, dan metode clamping yang digunakan.
Pemisahan Tali Pusat yang Tertunda
Adanya pemisahan tali pusat yang tertunda diduga berisiko menyebabkan reaksi inflamasi berlebihan. Reaksi inflamasi menyebabkan pertumbuhan berlebih pada sel endotel dan pembentukan jaringan granulasi berlebihan.[2,6]
Infeksi
Pemisahan tali pusat yang tertunda dapat menyebabkan terjadinya infeksi bakteri disertai reaksi imunitas seperti defisiensi adhesi leukosit dan defek motilitas neutrophil. Gangguan keseimbangan flora kulit di umbilikus dan organisme saprofitik akan mempengaruhi proses epitelisasi dan meningkatkan risiko granuloma.[2,6]
Iritasi
Adanya iritasi pada umbilikus yang baru saja terlepas dari tali pusat, seperti akibat iritasi popok, dapat memengaruhi epitelisasi umbilikus sehingga membentuk lapisan yang matur. Proses ini dapat menstimulasi pertumbuhan jaringan granulasi berlebihan, sehingga terbentuk granuloma.[2]
Metode Clamping
Terdapat studi yang melaporkan bahwa granuloma umbilikal terjadi pada 8% neonatus yang menjalani conventional clamping. Sementara itu, tidak ditemukan granuloma umbilikal pada neonatus yang menjalani proximal clamping.[1,2,6]