Pendahuluan Rakitis
Rakitis atau rickets adalah cacat perkembangan tulang pada anak-anak, yang disebabkan oleh gangguan mineralisasi lempeng epifisis atau kegagalan kalsifikasi osteoid. Kondisi ini terjadi pada masa pertumbuhan anak sehingga dapat menyebabkan perawakan pendek serta kelainan bentuk sendi.[1-5]
Rakitis secara historis disebut sebagai English disease, karena dikaitkan dengan bayi dan anak kekurangan vitamin D atau kalsium akibat tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang memadai. Namun, rakitis juga dapat dikaitkan dengan defisiensi asupan vitamin D, penyebab genetik, dan induksi oleh obat, seperti obat-obatan anti kejang (fenitoin atau fenobarbital). Oleh karena itu, kondisi ini dapat terjadi di seluruh belahan dunia.[1-7]
Diagnosis rakitis ditegakkan melalui pemeriksaan darah dan rontgen. Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui penurunan kadar serum kalsium dan fosfor yang rendah, serta peningkatan kadar alkaline phosphatase. Sementara it, pemeriksaan rontgen genu, manus, dan toraks anterior untuk menilai densitas tulang, deformitas, fraktur yang telah atau belum sembuh, pelebaran lempeng pertumbuhan, dan khas pada pemeriksaan rontgen thoraks anterior dapat ditemukan rachitic rosary.[4,8-10]
Tata laksana rakitis yang utama adalah suplementasi vitamin D dan kalsium, termasuk mengatur diet makanan. Pemantauan saat terapi adalah pemeriksaan kadar serum kalsium, fosfat, alkalin fosfatase, dan dihidroksivitamin D, serta rasio kalsium urine.[1,4,8-11]
Rasio kalsium urine sering digunakan untuk memantau kebutuhan dan penyesuaian dosis suplemen, dan juga untuk mengevaluasi hiperkalsiuria untuk mencegah nefrokalsinosis. Rakitis yang disebabkan oleh genetik atau kelainan bawaan memerlukan kolaborasi dengan dokter spesialis endokrin.[1,4,8-11]
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari