Pendahuluan Stunting
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang diakibatkan oleh malnutrisi atau gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang inadekuat, seperti tidak punya cukup kesempatan untuk bermain dan belajar. Stunting menyebabkan anak tidak mencapai pertumbuhan dan potensi kognitif yang optimal.
Masih ada perdebatan tentang penggunaan istilah stunting yang sering diartikan sebagai akibat dari malnutrisi saja, padahal penyebab perawakan pendek banyak seperti etnis, genetik, dan hormonal. Pada artikel ini, kita hanya akan membahas tentang nutritional stunting atau perawakan pendek karena malnutrisi.
Penggunaan istilah stunting pada artikel ini merujuk pada nutritional stunting, dan penggunaan istilah stunted atau short stature merujuk pada perawakan pendek yang secara umum dapat disebabkan oleh kondisi patologis atau nonpatologis serta faktor nutrisi dan nonnutrisi.[1-5]
Etiologi stunting antara lain nutrisi yang tidak adekuat serta penyakit yang menyebabkan buruknya asupan gizi, penyerapan, dan pemanfaatan nutrisi seperti penyakit jantung bawaan, tuberkulosis paru, anemia, dan infeksi kronis.[4,5]
Diagnosis stunting ditegakkan dengan mengukur panjang/tinggi badan anak. Seorang anak akan disebut stunting apabila tinggi badan (TB) menurut usia di bawah -2 standard deviation (SD) kurva pertumbuhan WHO. Anamnesis meliputi riwayat pertumbuhan, faktor risiko, dan pemeriksaan fisik terutama untuk melihat adanya kondisi dismorfik dan disporporsional tubuh perlu dilakukan untuk menunjang diagnosis stunting.[1,6]
Tata laksana stunting meliputi pemberian makronutrien seperti karbohidrat, protein, lemak dan mikronutrien seperti zinc, vitamin A, zat besi, iodine yang cukup, mengatasi infeksi bila ada, serta perilaku hidup bersih dan sehat yang harus dijalankan oleh seluruh anggota keluarga dan masyarakat di sekitar anak tinggal.
Penelitian menunjukkan bahwa keragaman bahan makanan dan konsumsi makanan dari sumber hewani berhubungan dengan perbaikan pertumbuhan linear.[7-15]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja