Edukasi dan Promosi Kesehatan Stunting
Edukasi dan promosi kesehatan kasus anak dengan stunting meliputi edukasi nutrisi/gizi untuk anak dan seluruh keluarga dan perilaku hidup bersih dan sehat yang harus dijalankan oleh keluarga dan seluruh anggota masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat untuk tempat tinggal anak.
Edukasi Pasien
Edukasi pada orang tua pasien meliputi perbaikan nutrisi, pemantauan pertumbuhan rutin tiap bulan, dan pemantauan perkembangan secara rutin paling tidak setiap 3 bulan sekali.
Edukasi orang tua untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah untuk seluruh anggota keluarga. Evaluasi tata laksana dapat dilihat dari kenaikan berat badan (BB) yang biasanya nyata terlihat setelah 1-2 minggu dan kenaikan panjang/tinggi badan setelah 1-2 bulan.[4,15]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit harus dilakukan tidak hanya oleh anak dan keluarganya namun oleh seluruh masyarakat dan pemerintah. Persiapan kehamilan, kehamilan yang sehat, ASI eksklusif, MPASI berkualitas, stimulasi psikososial, dan perkembangan sesuai usia, lingkungan yang sehat dan gembira, serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan rutin ke tenaga kesehatan dapat mencegah terjadinya stunting.
Kementerian Kesehatan memiliki program suplementasi vitamin A dan imunisasi untuk mencegah dan mengatasi stunting dan masalah gizi lainnya. Pelayanan Posyandu juga sangat penting dan merupakan garda terdepan dalam mendeteksi anak dengan gangguan pertumbuhan termasuk stunting.
Pemerintah juga mencanangkan program pemberian makanan tambahan (PMT), pemenuhan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK), program Indonesia sehat-pendekatan keluarga (PIS-PK), dan pemberian tablet penambah darah pada remaja dan ibu hamil.[15,20]
Vaksinasi
Vaksinasi dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Hal ini dapat melindungi anak dari infeksi kronis yang dapat memengaruhi pertumbuhannya. Untuk anak stunting, imunisasi harus tetap diberikan. Anak dengan stunting dapat mengalami penurunan fungsi imun. Hal ini mengakibatkan pemberian imunisasi mungkin tidak seefektif pada anak dengan gizi baik.
Meskipun demikian, sebagian besar anak dengan malnutrisi dapat meningkatkan respons imun protektif setelah vaksinasi walau waktu, kualitas, dan durasi respons dapat berbeda. Oleh karena itu, imunisasi tetap penting diberikan pada anak dengan stunting.[15,43]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja