Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Bell's Palsy general_alomedika 2025-12-01T11:14:11+07:00 2025-12-01T11:14:11+07:00
Bell's Palsy
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Edukasi dan Promosi Kesehatan Bell's Palsy

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan untuk Bell’s palsy terutama untuk meyakinkan bahwa gejala yang dialami bukanlah gejala stroke. Bell’s palsy adalah gangguan pada nervus fasialis dengan penyebab pasti yang belum diketahui. Jelaskan bahwa penyakit ini umumnya bisa sembuh dengan baik tanpa gejala sisa.[6,10-12]

Edukasi Pasien

Pasien perlu diinformasikan bahwa Bell’s palsy umumnya bersifat swasirna, dengan 70–85% pasien mengalami pemulihan spontan dalam beberapa minggu hingga bulan. Namun, sebagian kecil dapat mengalami kelemahan wajah persisten, sehingga kepatuhan terhadap terapi sangat penting untuk mengoptimalkan luaran.

Pasien juga harus diberi tahu bahwa pengobatan paling efektif bila dimulai dalam 48–72 jam sejak onset gejala. Aspek penting lain adalah perlindungan mata, mengingat ketidakmampuan menutup mata secara sempurna dapat menyebabkan iritasi, kekeringan, keratopati, hingga ulkus kornea. Pasien harus diedukasi mengenai penggunaan air mata buatan, pelumas mata sebelum tidur, dan penutup mata atau kacamata pelindung bila diperlukan.

Pasien juga perlu diberikan informasi mengenai latihan wajah dan fisioterapi sebagai bagian dari pemulihan. Edukasi mencakup latihan yang dilakukan secara teratur untuk mencegah kontraktur otot dan membantu koordinasi ulang gerakan wajah, serta potensi manfaat terapi tambahan seperti neuromuscular retraining.

Pasien juga perlu diberi penjelasan mengenai tanda peringatan yang memerlukan evaluasi ulang, misalnya kelemahan progresif, nyeri hebat yang tidak wajar, gejala neurologis lain, atau tidak adanya perbaikan dalam 6–8 minggu. Dukungan emosional juga penting, karena perubahan wajah akan memengaruhi kepercayaan diri dan interaksi sosial.[9-12]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan Bell’s palsy secara spesifik masih terbatas karena penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, namun upaya mengendalikan faktor risiko dapat menurunkan kemungkinan terjadinya penyakit ini. Kontrol optimal terhadap kondisi yang berhubungan dengan peningkatan risiko, seperti obesitas, hipertensi, dan diabetes, dapat membantu meminimalisir risiko.

Upaya pengendalian mencakup deteksi dini dan intervensi cepat untuk mencegah komplikasi dan memperbaiki luaran klinis. Edukasi masyarakat mengenai gejala awal Bell’s palsy, misalnya kelemahan wajah mendadak, dapat mendorong pasien segera mencari pertolongan medis sehingga terapi dapat diberikan dalam jendela waktu optimal.[10-13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha

Referensi

6. Eviston TJ, Croxson GR, Kennedy PGE, Hadlock T, Krishnan AV. Bell’s palsy: aetiology, clinical features and multidisciplinary care. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 2015; 86(12):1356–61.
9. Engström M, Berg T, Stjernquist-Desatnik A, Axelsson S, Pitkäranta A, Hultcrantz M, et al. Prednisolone and valaciclovir in Bell’s palsy: a randomised, double-blind, placebo-controlled, multicentre trial. Lancet Neurol. 2008; 7(11): 993–1000.
10. Taylor DC. Bell’s Palsy, ed. Benbadis SR. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1146903-overview
11. Gardner S, Garber L, Grossi J. Bell's Palsy: Description, Diagnosis, and Current Management. Cureus. 2025 Jan 19;17(1):e77656. doi: 10.7759/cureus.77656.
12. Singh A, Deshmukh P. Bell's Palsy: A Review. Cureus. 2022 Oct 11;14(10):e30186. doi: 10.7759/cureus.30186.
13. Neckel N, Nahles S, Heiland M, Audebert H, Zdunczyk A, Guntinas-Lichius O, Preissner R, Preissner S. Risk Factors Associated With Bell's Palsy: A Real-World Analysis of 281,600 Patients. Eur J Neurol. 2025 Aug;32(8):e70336. doi: 10.1111/ene.70336.

Prognosis Bell's Palsy
Panduan e-Prescription Bell's Palsy

Artikel Terkait

  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
    Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
  • Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
    Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
  • Red Flags Nyeri Wajah
    Red Flags Nyeri Wajah
  • Low-Level Laser Therapy untuk Penanganan Bell’s Palsy
    Low-Level Laser Therapy untuk Penanganan Bell’s Palsy

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 September 2024, 14:01
Bells palsy tidak membaik setelah 10 hari pengobatan dengan prednison
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Apabila bells palsy tidak membaik setelah 10 hari pengobatan prednison, apakah perlu dilanjutkan prednison nya? Sampai kapan prednison diteruskan?
Anonymous
Dibalas 22 April 2024, 15:07
Apakah pemberian dexamethasone untuk pasien bell's palsy diperbolehkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, izin berdiskusi jika pasien datang ke fktp dengan diagnosis bell's palsy sedangkan kortikosteroid yang tersedia hanyalah dexametason. Apakah...
Anonymous
Dibalas 13 Maret 2024, 13:54
Kode ICD 10 rujukan fisioterapi pada pasien Bell's palsy
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat sore ts. Izin bertanya ts untuk pasien bells palsy yang menetap selama 20 tahun. Jika pasien mau dirujuk untuk fisioterapi. Kode icd 10nya apa yaa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.