Pendahuluan Cluster Type Headache
Cluster type headache atau nyeri kepala klaster adalah nyeri kepala berat unilateral yang timbul secara periodik, dan sering disertai dengan gejala autonom ipsilateral. Nyeri kepala yang dikeluhkan pasien bersifat unilateral terutama di daerah orbita, supraorbita, temporal, atau kombinasi lokasi-lokasi tersebut.
Nyeri dapat berlangsung selama 15-180 menit, dengan frekuensi serangan 1-8 kali per hari. Keluhan nyeri kepala dapat disertai injeksi konjungtiva, lakrimasi, kongesti nasal, rhinorrhea, edema palpebra, miosis, atau ptosis ipsilateral, serta agitasi.[1-4]
Nyeri kepala cluster type headache dapat diklasifikasikan menjadi tipe episodik atau kronik berdasarkan frekuensi klaster episode dan periode remisinya. Pemeriksaan penunjang CT-scan atau MRI kepala dengan kontrashanya dilakukan jika nyeri kepala atipikal, diduga akibat etiologi lain, atau gejala sindrom Horner.[17]
Pemeriksaan juga dapat dilakukan jika didapatkan defisit neurologi, keluhan tidak membaik setelah terapi 3 bulan, atau keluhan semakin memberat.[2,17]
Terdapat tiga strategi terapi yang digunakan dalam penatalaksanaan penyakit ini, yaitu terapi abortif, terapi transisional, dan terapi preventif.[8,9]
Lini pertama terapi abortif pada cluster type headache yang diberikan pada serangan nyeri akut adalah terapi inhalasi oksigen dan sumatriptan. Terapi transisional seperti steroid diberikan sementara waktu dengan tujuan untuk mengurangi frekuensi terjadinya serangan; tetapi belum ada panduan untuk dosis dan durasi terapan terapi.[8]
Sementara itu, terapi profilaksis seperti verapamil dan lithium diberikan untuk mencegah terjadinya serangan cluster type headache. Terdapat beberapa pilihan terapi yang optimal pada cluster type headache.[8,18]
Prognosis pasien bervariasi, dimana pasien yang mengalami serangan pertama mempunyai risiko sebesar 10-15% untuk cluster type headache menjadi kronis. Kejadian serangan didapatkan berkurang seiringnya usia.[1,4,15]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja