Penatalaksanaan Dementia
Penatalaksanaan utama pada dementia adalah pendekatan psikologis dan suportif yang disertai tata laksana penyakit yang mendasari dementia. Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu penyebab dementia agar tata laksana yang diberikan tepat. Beberapa obat-obatan yang dapat digunakan adalah inhibitor kolinesterase, seperti donepezil, dan memantin.[19]
Medikamentosa
Beberapa obat yang digunakan untuk penanganan dementia adalah sebagai berikut:
Inhibitor Kolinesterase
Penderita penyakit Alzheimer mengalami penurunan sintesis asetilkolin sehingga mengganggu sistem kolinergik di otak. Pemberian inhibitor kolinesterase akan menurunkan degradasi asetilkolin di celah sinaps sehingga kadar asetilkolin meningkat. Jenis inhibitor kolinesterase yang dapat diberikan adalah donepezil, rivastigmine, dan galantamin.
Memantin
Memantin adalah antagonis reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA). Pada dementia vaskular, terjadi stimulasi berlebihan pada reseptor NMDA. Hal ini dapat menyebabkan gangguan memori dan kemampuan belajar. Oleh karena itu, pemberian memantin bertujuan untuk melindungi reseptor NMDA. Memantin juga digunakan untuk penyakit
Alzheimer dan kerap kali dikombinasikan dengan inhibitor kolinesterase.[18,19]
Beberapa penelitian mengatakan bahwa antioksidan seperti vitamin E dan selegilin, obat golongan antiinflamasi, seperti ibuprofen, estrogen, dan statin, seperti simvastatin, dapat memperbaiki gejala klinis dementia. Namun, hasil antar penelitian tidak konsisten sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut.[19]
Penatalaksanaan Non-farmakologis dan Perawatan Suportif
Tata laksana non-farmakologis dan perawatan suportif memegang peranan penting dalam penanganan pasien dementia.[17,19]
Nutrisi
Pasien dementia sering kali mengalami malnutrisi dan dehidrasi. Keluarga dan caregiver sebaiknya memperhatikan asupan makanan dan cairan pasien.
Rehabilitasi
Rehabilitasi untuk pasien dementia dapat berupa:
Latihan/rehabilitasi kognitif: Peningkatan fungsi kognitif bergantung pada jenis dan frekuensi latihan/rehabilitasi kognitif yang dilakukan.
- Latihan fisik: Latihan fisik secara teratur bertujuan untuk meningkatkan fungsi fisik pasien dan mengurangi depresi. Namun, manfaat latihan fisik pada fungsi kognitif masih belum terbukti karena hasil antar penelitian berbeda-beda.
Intervensi Perilaku
Beberapa pasien dapat menunjukkan gejala ansietas dan agitasi yang dapat diatasi dengan intervensi perilaku.
Reminiscence Therapy
Reminiscence therapy merupakan metode terapi yang melibatkan proses mengenang kembali pengalaman hidup pasien di masa lampau. Metode ini dilaporkan bisa memperbaiki emosi, mood, dan kognisi. Namun, studi-studinya masih terbatas, sehingga studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efektivitasnya.
Rujukan
Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia, dementia tergolong kelompok penyakit 3A, sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat dua. Berikut adalah pertimbangan dalam merujuk kasus dementia:
- Diagnosis dementia masih belum jelas (terutama dementia tahap awal)
- Kecurigaan bahwa dementia tidak disebabkan oleh penyakit Alzheimer
- Onset pada usia muda, yaitu kurang dari 65 tahun
- Terdapat riwayat keluarga dengan dementia[17]
Keamanan
Faktor keamanan merupakan aspek yang penting pada pada pasien dementia. Seiring dengan memburuknya gejala dementia, dapat terjadi ancaman terhadap keselamatan (safety concerns) pasien. Mengatasi masalah keamanan dengan proaktif dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang berat. Beberapa hal perlu dibicarakan dokter dengan caregivers, antara lain:
- Pada tahap awal penyakit, pasien sebaiknya berhenti mengemudikan kendaraan dan mengoperasikan alat-alat berat
- Seluruh pasien dementia berisiko untuk tersesat/lost, meskipun individu tersebut tidak memiliki riwayat wandering atau menunjukkan perilaku yang berisiko di masa lalu
- Kecelakaan atau luka dapat terjadi akibat sulit berkonsentrasi, mudah lupa, maupun kesulitan mengikuti instruksi saat memasak, sehingga penggunaan microwave ovens lebih aman daripada kompor[5]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra