Edukasi dan Promosi Kesehatan Myasthenia Gravis
Edukasi dan promosi kesehatan pada myasthenia gravis adalah bahwa penyakit ini terjadi akibat proses autoimun dan masih belum ada terapi definitif yang dapat menghilangkan penyakit. Oleh sebab itu, terapi umumnya bersifat simptomatik dan harus dilakukan jangka panjang.[1,3,4]
Edukasi Pasien
Pasien myasthenia gravis perlu diedukasi untuk mengenali tanda-tanda krisis pernapasan dan segera melaporkannya jika gejala terjadi. Pasien juga diedukasi mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan eksaserbasi gejala, seperti infeksi, cuaca panas, dan obat-obatan tertentu. Pasien perlu diedukasi mengenai gaya hidup sehat untuk meminimalisasi risiko infeksi, dan mencatat obat-obatan yang diminum.
Tanda dari krisis pernapasan atau krisis miastenik yang perlu diwaspadai mencakup perburukan cepat gejala primer miastenia, perburukan cepat gejala bulbar, sesak napas, dan takikardia.
Pada ibu hamil dengan myasthenia gravis, terdapat risiko kelainan kongenital arthrogryposis multiplex. Bayi yang lahir dari ibu dengan myasthenia gravis harus dipantau selama 1-2 minggu setelah lahir untuk mengantisipasi terjadinya gagal napas.[1,3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Belum ada langkah tertentu yang diketahui efektif dalam mencegah penyakit myasthenia gravis. Meski begitu, pasien myasthenia gravis perlu menghindari faktor-faktor pencetus eksaserbasi, seperti obat-obatan, suhu panas, infeksi, alkohol, dan stress. Pasien-pasien myasthenia gravis harus berkonsultasi dengan dokter yang merawat sebelum memulai regimen obat, menggunakan obat herbal, ataupun tindakan medis. Pasien myasthenia gravis harus berhati-hati dalam menggunakan obat-obat over the counter dan harus mencatat obat-obat yang dikonsumsi dengan baik.[1,3,4,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta