Pendahuluan Migren
Migraine adalah nyeri kepala kompleks yang biasanya terjadi secara berulang dan dapat disertai gangguan visual atau gangguan sensori yang disebut aura. Sakit kepala yang disebabkan migraine biasanya mengenai satu sisi kepala saja tetapi dapat juga mengenai kedua sisi. Gejala yang timbul dapat berupa nyeri yang “menusuk” atau nyeri yang berdenyut.
Etiologi pasti migraine sampai saat ini belum diketahui. Akan tetapi, migraine diketahui memiliki hubungan erat dengan komponen genetik. Sekitar 70–80% penderita migraine memiliki riwayat keluarga yang mengalami migraine. Selain itu, migraine dilaporkan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, yakni dengan rasio 3:1.
Migraine belum memiliki penatalaksanaan yang definitif. Namun, beberapa obat dapat diberi untuk mencegah rekurensi maupun mengurangi intensitas nyeri. Contoh terapi profilaksis adalah antihipertensi, antikonvulsan, dan antidepresan tertentu. Sementara itu, contoh terapi untuk mengurangi intensitas nyeri adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), triptan, dan ergotamine.[1-3]
Penulisan pertama: dr. Yudhistira Kurnia