Epidemiologi Radikulopati Lumbar
Berdasarkan data epidemiologi, prevalensi radikulopati lumbar berkisar antara 2,2% hingga 8%. Radiks yang paling banyak terlibat adalah L5 dan S1. Radikulopati lumbar merupakan penyebab tersering pasien berkunjung ke dokter spesialis saraf, bedah saraf, atau ortopedi. Nyeri punggung bawah sering menjadi penyebab seseorang absen dalam bekerja selama satu hari atau lebih, dan menyebabkan kecacatan baik karena nyeri atau hal lain yang disebabkan oleh kelainan saraf yang terkena.[1,2,6,9,10]
Global
Angka kejadian radikulopati lumbar di Amerika Serikat diperkirakan sebesar 3-5% dari populasi. Tidak ada perbedaan angka kejadian pada laki-laki atau perempuan. Laki-laki lebih sering terkena pada usia 40 tahun, sedangkan perempuan lebih sering terkena pada usia 50-60 tahun. Dari seluruh pasien yang mengalami radikulopati lumbar, 10-25% di antaranya mengalami gejala yang persisten selama lebih dari 6 minggu.[1,2,6]
Indonesia
Data prevalensi radikulopati lumbar di Indonesia belum tersedia.