Etiologi Tarsal Tunnel Syndrome
Etiologi tarsal tunnel syndrome atau sindrom terowongan tarsal adalah kompresi nervus tibialis, yang dapat disebabkan oleh kelainan area terowongan tarsal (faktor intrinsik) atau trauma luar yang mempengaruhi terowongan tarsal (faktor ekstrinsik). Oleh karena itu, Orang yang secara aktif melakukan gerakan dengan lompatan dan pendaratan di sendi pergelangan kaki lebih rentan terkena tarsal tunnel syndrome (TTS).[3,6,7]
Etiologi
Penyebab TSS terbagi menjadi faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah adanya kelainan pada daerah sekitar terowongan tarsal yang menimbulkan kompresi pada nervus tibialis posterior. Sedangkan faktor ekstrinsik merupakan faktor di luar nervus tibialis posterior yang dapat mempengaruhi terjadinya TTS.[3,6,7]
Faktor Intrinsik
Penyebab intrinsik meliputi tendinopati, tenosinovitis, fibrosis perineural, osteofit, retinakulum hipertrofik, dan space-occupying lesion atau massa. Massa yang menyebabkan kompresi bisa berasal dari varises, kista ganglion, lipoma, neoplasma, dan neuroma. Adanya Schwannoma sebagai penyebab TTS juga pernah dilaporkan.[9,10]
Faktor Ekstrinsik
Penyebab ekstrinsik meliputi pemakaian sepatu yang tidak pas, trauma, kelainan anatomis-biomekanik (koalisi tarsal, valgus, atau varus), jaringan parut pasca operasi, edema ekstremitas bawah, dan artropati inflamasi sistemik.
Pada sebuah studi kasus, dilaporkan adanya kelainan otot yang menjadi penyebab TTS bilateral. Ukuran otot yang besar dan mencapai apex malleolus medial juga dapat menjadi etiologi penyakit ini.[3,6,7]
Faktor Risiko
Faktor risiko tarsal tunnel syndrome adalah adanya penyakit sistemik seperti diabetes melitus, hipotiroid, gout artritis, obesitas, serta hiperlipidemia. Aktifitas fisik yang salah juga meningkatkan risiko, seperti melakukan gerakan eversi, inversi, dan fleksi plantar secara berulang.[11,12]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini