Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
Patofisiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui sepenuhnya. Terjadinya hiperemesis gravidarum diduga berkaitan dengan perubahan hormonal, disfungsi gastrointestinal, infeksi, gangguan keseimbangan dan penciuman, serta gangguan psikologis.[1-3]
Perubahan Hormonal
Kadar hCG mencapai puncaknya pada trimester awal kehamilan. Peningkatan hormon hCG ini secara fisiologis dapat menstimulasi reseptor hormon TSH (thyroid stimulating hormone). Hal ini menyebabkan terjadinya kondisi hipertiroid transien (gestational transient thyrotoxicosis) pada awal kehamilan. Kondisi hipertiroid transien ini akan kembali menjadi normal ketika usia kehamilan sudah mencapai pertengahan trimester kedua tanpa memerlukan terapi antitiroid. Pasien hiperemesis gravidarum ditemukan memiliki kadar tiroksin yang lebih tinggi dan TSH yang lebih rendah.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)