Etiologi Leukorrhea
Etiologi leukorrhea patologis bervariasi, mulai dari bakteri, protozoa, hingga jamur. Pathogen tersebut antara lain Gardnerella vaginalis, Candida albicans, Candida glabrata, Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhea, dan Trichomonas vaginalis.
Bakterial vaginosis
Bakterial vaginosis disebabkan oleh disbiosis dengan adanya peningkatan jumlah bakteri Gardnerella vaginalis, Prevotella sp., dan Mobiluncus sp yang meningkatkan pH menjadi basa. Sampai saat ini masih timbul perdebatan apakah penyakit ini menular secara seksual atau tidak. Pada dekade terakhir ini ditemukan beberapa bukti bahwa penyakit ini menular secara seksual. Bakteri yang menyebabkan bakterial vaginosis ditemukan lebih banyak pada penis pria yang berhubungan dengan wanita dengan bakterial vaginosis dibandingkan tidak.[4,13]
Candidiasis Vulvovaginitis
Candidiasis vulvovaginitis paling sering disebabkan oleh Candida albicans, namun dapat juga disebabkan oleh Candida glabrata pada 7 – 16% kasus.[5]
Klamidiasis
Infeksi klamidia pada genitalia wanita disebabkan oleh spesies Chlamydia trachomatis yang merupakan bakteri patogen intraselular obligat golongan gram negatif.[8]
Gonorrhea
Neisseriasis yang menyebabkan keputihan lebih dikenal dengan gonorrhea disebabkan oleh bakteri diplokokus intraselular Neisseria gonorrhea yang bersifat parasit obligat.[9]
Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, protozoa parasit yang memiliki 4 flagela anterior. Pada bagian tengah protozoa, terdapat 1 flagellum yang terbentang dari anterior ke posterior dan membuat tonjolan atau sering dikenal dengan undulating membrane. T. vaginalis ditularkan dalam bentuk trofozoit melalui hubungan seksual.[11,14]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya leukorrhea patologis di antaranya:
- Hubungan seksual dengan lebih dari 1 pasangan dan tidak menggunakan pengaman mekanis (kondom)
- Higienitas buruk
- Kehamilan
- Diabetes mellitus dan penurunan fungsi imun
- Gangguan keseimbangan flora normal vagina (contoh: pada penggunaan douche vagina)
- Penggunaan antibiotik sistemik[2,5,15]