Prognosis Mioma Uteri
Prognosis mioma uteri ditentukan oleh jumlah, tipe, ukuran, dan lokasi mioma. Tata laksana dan penanganan yang dipilih juga berpengaruh pada prognosis mioma uteri. Selain itu, mioma uteri dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang juga berkaitan dengan prognosis bagi pasien tersebut.[25,27]
Komplikasi
Mioma uteri dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Komplikasi-komplikasi yang umumnya muncul di antaranya yaitu degenerasi atau torsio mioma uteri, infertilitas atau gangguan obstetri, hingga komplikasi yang lebih jarang seperti prolaps mioma uteri dan timbulnya efek hormonal. Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa mioma uteri dapat menimbulkan anemia pada pasien-pasien yang mengalami perdarahan berat. Mioma uteri juga sudah dipikirkan dengan terjadinya keganasan.[25,32]
Degenerasi atau Torsio Mioma Uteri
Meskipun tidak sering, pasien dengan mioma uteri dapat mengalami nyeri akut yang berasal dari hancurnya jaringan mioma akibat degenerasi atau karena adanya torsio dari tumor yang bertangkai.
Pasien-pasien dengan degenerasi mioma uteri biasanya datang dengan nyeri panggul yang mungkin disertai demam, nyeri tekan uterus, peningkatan leukosit, atau tanda-tanda peritoneum. Keluhan akibat degenerasi mioma ini dapat bertahan dalam hitungan hari hingga minggu, dan biasanya menunjukkan respons terhadap pemberian analgesik.[25,32]
Infertilitas dan Gangguan Obstetri
Mioma uteri dapat mengganggu struktur kavum uteri, khususnya pada mioma yang memiliki komponen intrakavitas. Gangguan pada kavum uteri ini menyebabkan sulitnya terjadi kehamilan dan juga meningkatkan risiko keguguran pada pasien-pasien hamil. Selain itu, mioma uteri juga dikaitkan dengan gangguan kehamilan seperti abruptio plasenta, gangguan pertumbuhan janin, malpresentasi, serta persalinan preterm.[25,32]
Salah satu komplikasi yang jarang terjadi juga adalah prolaps mioma uteri melalui serviks. Komplikasi ini sering terjadi pada mioma uteri submukosa. Pasien yang mengalami prolaps uteri dapat mengeluhkan massa pada serviks, perdarahan, dan juga terjadi ulkus atau infeksi.[25,32]
Gangguan Hormonal
Meskipun jarang, mioma uteri diketahui memiliki potensi untuk mengeluarkan berbagai hormon-hormon ektopik yang dapat berefek secara sistemik. Beberapa hormon yang diketahui dapat dikeluarkan oleh mioma uteri adalah:
- Produksi otonom eritropoietin menyebabkan polisitemia
- Produksi otonom protein parathyroid-hormone related menyebabkan hiperkalsemia
- Hiperprolaktinemia[25,32]
Prognosis
Prognosis mioma uteri dengan lesi soliter biasanya sangat baik, khususnya bila dilakukan eksisi. Fertilitas dapat terpengaruh, tergantung dari ukuran dan lokasi mioma. Mioma uteri sendiri jarang bertransformasi menjadi kanker. Kanker biasanya muncul pada wanita-wanita setelah mengalami menopause. Tanda bahaya dari kanker yang paling umum adalah tumor yang tumbuh secara cepat dan membutuhkan pembedahan.[25,32]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri