Etiologi Ruptur Serviks
Etiologi ruptur serviks atau robekan serviks di antaranya adalah kekuatan jaringan ikat serviks yang melemah, dan trauma jaringan yang terjadi saat bayi yang dilahirkan.[1-3]
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko terjadi ruptur serviks antara lain partus presipitatus, pemakaian cincin cerclage, metode persalinan dengan alat bantu, persalinan dengan obat induksi, penanganan obstetrik, dan trauma.
Partus Presipitatus
Partus presipitatus merupakan persalinan yang selesai terlalu cepat, atau kurang dari 3 jam. Hingga saat ini belum ditemukan penyebab pasti dari partus presipitatus, tetapi diketahui beberapa faktor risiko seperti peradangan intraserviks dan kehamilan preeklamsia. Dilaporkan bahwa partus presipitatus dapat meningkatkan kejadian laserasi serviks 1,8 kali lipat lebih sering dibanding persalinan non presipitatus.[2,9]
Pemakaian Cincin Cerclage
Cincin serviks cerclage adalah metode merapatkan mulut rahim dengan alat obstetrik berbentuk cincin. Tujuan pemasangan cincin adalah untuk mencegah persalinan preterm atau bayi lahir prematur akibat inkompetensi serviks. Namun, pemakaian cincin serviks ini mempunyai risiko 21,1 kali lipat memicu laserasi serviks dibanding persalinan tanpa cincin cerclage.[2,10]
Persalinan dengan Alat Bantu
Beberapa penelitian menyatakan persalinan dengan forcep dapat membuat laserasi dan ruptur serviks. Hal ini dinilai masih subjektif, karena tergantung dari segi keahlian operator. Belum ditemukan studi mengenai alat bantu vakum dibandingkan dengan forcep pada frekuensi terjadinya ruptur serviks.[2,7,8]
Persalinan dengan Induksi
Persalinan dapat dibantu dengan pemberian obat induksi untuk menstimulasi kontraksi uterus, seperti misoprostol dan oxytocin. Prosedur tersebut secara bermakna dapat menyebabkan ruptur serviks akibat penipisan jaringan serviks sehingga lebih mudah robek.[1,2]
Persalinan Primipara
Persalinan primipara, atau belum pernah ada riwayat melahirkan sama sekali, merupakan kondisi paling sering terjadi robekan serviks karena jalan lahir belum fleksibel. Studi menyebutkan pada ibu primipara lebih sering terjadi robekan kecil pada serviks dan akan membaik sendiri seiring waktu.[2,3]