Penatalaksanaan Ruptur Serviks
Penatalaksanaan ruptur serviks atau robekan serviks terdiri dari penanganan keadaan umum, tindakan operasi, dan pengobatan medikamentosa. Keadaan umum yang harus diperhatikan adalah status hemodinamika pasien, bila berisiko syok hemoragik maka perlu resusitasi cairan dengan infus. Sedangkan tindakan operasi atau servikoplasti merupakan penanganan kondisi khusus untuk memperbaiki serviks yang ruptur.
Penatalaksanaan Keadaan Umum
Penatalaksanaan keadaan umum berprinsip untuk mempertahankan hemodinamik pasien akibat perdarahan aktif. Tindakan meliputi resusitasi cairan kristaloid melalui 2 jalur infus intravena, hingga transfusi darah bila perdarahan dinilai sangat berisiko. Tanda dan gejala yang harus diwaspadai adalah penurunan kesadaran, kulit pucat, takikardi, keringat dingin, dan penurunan urine output. Bila didapatkan gejala tersebut maka harus segera diatasi karena dapat berpotensi menjadi syok hemoragik.[16,17]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)