Pendahuluan Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silinder adalah kelainan visus di mana berkas sinar yang datang ke mata tidak dipusatkan pada satu titik fokus. Kondisi ini terjadi apabila terdapat salah satu permukaan media refraksi berbentuk torik, baik pada kornea, intraokular, maupun keduanya.[1-3]
Istilah astigmatisme pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Young pada awal 1800-an, untuk mendeskripsikan kelainan refraksi di mana terdapat perbedaan kekuatan (power) refraksi di meridian. Astigmatisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu “a” yang berarti tanpa dan “stigmos” yang berarti titik.[1-3]
Astigmatisme didiagnosis berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan visus, dan pemeriksaan refraksi. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan topografi dan tomografi kornea, serta wavefront aberrometry. Koreksi astigmatisme dapat dilakukan dengan penggunaan kacamata, lensa kontak, atau bedah refraktif seperti LASIK.[2,3]