Edukasi dan Promosi Kesehatan Dakrioadenitis
Edukasi dan promosi kesehatan tentang dakrioadenitis atau dacryoadenitis yang perlu disampaikan kepada pasien adalah jenis dakrioadenitis yang dialami dan ada tidaknya penyakit lain yang mendasari. Dakrioadenitis akut umumnya bersifat self-limiting. Akan tetapi, dakrioadenitis kronis biasanya memiliki penyakit sistemik yang menyertai.[1-4]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien yang mengalami dakrioadenitis akut perlu mencakup informasi bahwa penyakit dapat sembuh dalam waktu 4–6 minggu dengan sendirinya. Terapi yang diberikan hanya bersifat simtomatik untuk meringankan keluhan. Pasien perlu diedukasi bahwa antibiotik hanya digunakan jika infeksi disebabkan oleh bakteri.[1,4]
Pasien perlu diminta kontrol kembali ke dokter jika mengalami perubahan visual, nyeri ketika menggerakkan mata, atau pengeluaran discharge yang supuratif. Dokter lalu dapat memeriksa ada tidaknya komplikasi selulitis orbita atau abses.[1,4]
Pada pasien yang mengalami dakrioadenitis kronis, sebaiknya dokter memberi edukasi tentang penggunaan kortikosteroid dan kontrol rutin penyakit pendasarnya.[1,4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Saat ini belum ada upaya pencegahan yang spesifik untuk dakrioadenitis. Faktor risiko yang mungkin menyebabkan dakrioadenitis adalah infeksi di daerah konjungtiva atau kulit di sekitar mata yang kemudian menyebar ke kelenjar lakrimal. Oleh karena itu, infeksi seperti ini sebaiknya segera mendapatkan terapi.[1-3]
Penyakit autoimun dapat menjadi faktor risiko dakrioadenitis kronis. Untuk mengurangi risiko dakrioadenitis kronis, pasien yang mengalami Sjogren syndrome, sarkoidosis, dan Crohn’s disease sebaiknya menjalani pengobatan untuk penyakitnya.[1-3]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur