Etiologi Dakrioadenitis
Etiologi dakrioadenitis atau dacryoadenitis akut biasanya adalah infeksi Epstein-Barr virus. Etiologi lain adalah infeksi Staphylococcus aureus atau infeksi jamur. Sementara itu, etiologi dakrioadenitis kronis lebih banyak berupa inflamasi dari penyakit autoimun. Faktor risiko dakrioadenitis akut adalah infeksi dan trauma area mata, sedangkan faktor risiko dakrioadenitis kronis adalah penyakit autoimun.[1,3]
Dakrioadenitis Akut
Dakrioadenitis akut biasanya berasal dari penyebaran infeksi konjungtiva, kulit, trauma penetrasi, atau bakteremia. Etiologi viral nonsupuratif yang paling sering adalah Epstein-Barr virus. Lalu, etiologi lain dapat berupa adenovirus, mumps, herpes simplex, dan herpes zoster.[1,3]
Etiologi bakterial supuratif yang paling sering adalah Staphylococcus aureus. Lalu, etiologi lainnya adalah Streptococcus pneumoniae dan bakteri gram negatif. Kondisi ini jarang disebabkan oleh jamur seperti histoplasma, blastomyces, atau nocardia.[1,3]
Dakrioadenitis Kronis
Kasus dakrioadenitis kronis biasanya disebabkan oleh inflamasi dari Sjogren syndrome, sarkoidosis, Crohn’s disease, atau Granulomatosis with Polyangiitis. Walaupun jarang terjadi, dakrioadenitis kronis bisa juga disebabkan infeksi Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprosy, sifilis, dan trachoma.[1,4]
Faktor Risiko
Faktor risiko dakrioadenitis adalah infeksi pada daerah konjungtiva atau kulit di sekitar area mata yang tidak segera mendapatkan terapi, sehingga virus atau bakteri penyebab infeksi menyebar ke dalam kelenjar air mata.[1-3]
Trauma penetrasi pada area sekitar mata dan penyakit autoimun juga merupakan faktor risiko. Penyakit autoimun merupakan faktor risiko dakrioadenitis yang kronis. Contoh penyakit autoimun yang dimaksud adalah Sjogren syndrome, sarkoidosis, Crohn’s disease, atau Granulomatosis with Polyangiitis.[1-3]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur