Diagnosis Dakriostenosis
Diagnosis dakriostenosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, dan dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti fluorescent dye disappearance test (FDDT) atau melakukan irigasi saline melalui pungtum lakrimalis. Pemeriksaan penunjang pencitraan bermanfaat untuk menentukan letak obstruksi pada kasus-kasus trauma, neoplasma, atau faktor mekanik lainnya. Pasien dakriostenosis kongenital dengan gejala yang menetap setelah usia 6 bulan sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis mata.[3,4]
Anamnesis
Dari anamnesis akan didapatkan keluhan utama berupa mata berair berlebihan (epifora) yang kronis atau intermiten. Keluhan lain adalah banyaknya sekret atau kotoran mata. Keluhan mata merah juga dapat dilaporkan oleh pasien atau orang tua pasien.[3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)