Diagnosis Dry Eye Syndrome
Diagnosis dry eye syndrome atau keratokonjungtivitis sicca biasanya ditegakkan secara klinis, yaitu adanya keluhan iritasi mata, gatal, atau rasa berpasir pada mata. Beberapa pemeriksaan penunjang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis, di antaranya tes Schirmer, tes tear break-up time, dan pewarnaan permukaan okular.
Anamnesis
Keluhan yang dapat diperoleh pada anamnesis pasien dengan dry eye syndrome antara lain rasa terbakar, gatal, mata perih, mata berair, serta sensasi benda asing atau berpasir pada mata. Selain itu gejala lain dapat berupa sering berkedip, penglihatan kabur, fotofobia mata merah,nyeri pada mata, mata terasa berat, dan sakit kepala.[2,4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)