Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hifema general_alomedika 2022-10-11T11:52:35+07:00 2022-10-11T11:52:35+07:00
Hifema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hifema

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Hifema merupakan suatu penyakit mata berupa kondisi akumulasi sel darah merah pada bilik mata depan atau anterior. Akumulasi darah disebabkan oleh karena disrupsi pembuluh darah iris atau badan siliar, biasanya karena adanya trauma atau terjadi spontan akibat kondisi medis tertentu yang mendasari.

Hifema merupakan kondisi kegawatdaruratan medis karena komplikasi dari hifema, terutama glaukoma, yang tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan terjadinya kehilangan penglihatan.

Sumber: R Ahuja, Wikimedia commons, 2006. Sumber: R Ahuja, Wikimedia commons, 2006.

Penyebab paling sering adalah trauma mata tumpul. Beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko hifema adalah leukemia, hemofilia, dan penggunaan obat yan dapat menginhibisi platelet, seperti warfarin dan aspirin.[1]

Berdasarkan data epidemiologi mengenai hifema, didapatkan insidensi hifema akibat trauma adalah 12 dari 100.000 penduduk, dan 70% diantaranya merupakan pasien anak.. Pada anamnesis, pasien biasanya datang dengan keluhan perdarahan pada mata setelah  trauma mata, yang dapat disertai penurunan penglihatan, nyeri tumpul pada daerah sekitar mata, mual, dan muntah.[1,2,6]

Diagnosis hifema dapat dilihat melalui inspeksi langsung atau melalui pemeriksaan slit lamp. Dokter juga harus menentukan derajat hifema berdasarkan seberapa luas akumulasi darah pada bilik anterior.[2]

Penatalaksanaan hifema bergantung pada derajat hifema, mulai dari tirah baring, penggunaan obat-obatan topikal seperti atropin sulfat pada golongan midriatik dan siklopegik, asam traneksamat pada golongan antifibrinolitik, kortikosteroid topikal, dan timolol atau acetazolamid untuk mencegah glaukoma.

Pasien dengan hifema juga dapat diindikasi pembedahan apabila terdapat hifema derajat 4, peningkatan dengan/atau tekanan intraokular (TIO) yang menetap, adanya corneal blood staining, sesuai dengan kriteria Read dan Goldberg.

Prognosis hifema bervariasi, bergantung pada trauma dan penyakit yang mendasari.[1-3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Andreoli CM, Gardiner MF. Traumatic Hyphema: Clinical Features and Diagnosis. Uptodate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/traumatic-hyphema-clinical-features-and-diagnosis
2. Gragg J, Blair K, Baker MB. Hyphema. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507802/
3. Chen EJ, Fasiuddin A. Management of Traumatic Hyphema and Prevention of Its Complications. Cureus. 2021 Jun 20;13(6):e15771.
6. Nash DL. Hyphema. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview

Patofisiologi Hifema
Diskusi Terkait
dr. Andrea
Dibalas 06 Maret 2024, 15:24
Terapi Medikamentosa pada Hifema Traumatik - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
ALO Dokter!Terapi medikamentosa pada hifema traumatik seperti penggunaan kortikosteroid, sikloplegik, dan agen antifibrinolitik memiliki peran yang penting...
dr. Ernes Erlyana Suryawijaya
Dibalas 28 November 2018, 14:43
Konsul Penanganan Hifema
Oleh: dr. Ernes Erlyana Suryawijaya
8 Balasan
Selamat siang dokter sekalian, saya ingin menanyakan apa saja penanganan yang harus dilakukan untuk kasus hifema. Terimakasih banyak dok :)

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.