Patofisiologi Hifema
Patofisiologi hifema terjadi akibat robekan pembuluh darah badan siliar dan atau iris, sehingga sel darah terakumulasi pada ruang anterior mata. Hifema merupakan suatu kondisi adanya akumulasi sel darah merah pada ruang anterior mata. Hifema dapat terjadi akibat trauma maupun terjadi secara spontan.
Hifema akibat Trauma
Hifema paling sering disebabkan oleh karena trauma. Perdarahan berasal dari robekan pembuluh darah badan siliar dan/atau iris. Sumber darah yang paling sering pada hifema adalah robekan pada daerah anterior badan siliar. Pembuluh darah yang paling sering mengalami ruptur adalah sirkulus arterial mayor iris dan cabang-cabangnya, arteri koroidal, dan pembuluh vena yang melewati ruang suprakoroid antara badan siliar dan pleksus vena episkleral. Adanya gaya tumpul pada globus anterior mata dapat meningkatkan tekanan intraokular sehingga menyebabkan gaya gesek (shearing force) pada badan siliar dan iris.[1]
Hifema Spontan
Hifema spontan juga dapat terjadi pada pasien dengan kondisi medis tertentu. Adanya iskemia, neovaskularisasi, atau abnormalitas vaskular dapat menyebabkan terjadinya hifema spontan. Hal ini disebabkan karena lemahnya pembuluh darah pasien sehingga rentan mengalami robekan. Pasien yang dapat mengalami kondisi ini adalah pasien dengan hipertensi, diabetes, tumor mata seperti retinoblastoma, gangguan pembekuan darah seperti trombositopenia, hemofilia, penyakit Von Willebrand, anemia sel sabit, atau pengguna obat-obatan yang dapat memengaruhi pembekuan darah seperti warfarin dan aspirin.[1,2]
Hifema setelah Operasi Intraokular
Setelah operasi intraokular, hifema dapat terjadi secara spontan akibat pembentukan jaringan granulasi pada tepi luka. Hifema juga dapat terjadi karena mekanisme trauma akibat kerusakan pembuluh darah uveal saat operasi.[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja