Edukasi dan Promosi Kesehatan Oklusi Vena Retina Sentral
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien oklusi vena retina sentral atau central retinal vein occlusion (CRVO) meliputi kontrol faktor risiko hiperkoagulasi atau gangguan aliran darah vena retina sentral. Pasien dengan oklusi vena retina sentral dapat diedukasi untuk penggunaan task lighting dan kaca pembesar untuk membantu penglihatan.[4]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien pada pasien tipe noniskemik tanpa komplikasi adalah kontrol faktor risiko dan keperluan follow up per 3 bulan dalam 6 bulan pertama. Pasien perlu diedukasi bahwa pada kondisi ini, terapi medikamentosa untuk oklusi vena retina sentral, misalnya anti-VEGF mungkin tidak diperlukan, karena terdapat kemungkinan resolusi spontan.[1,4,6]
Pada pasien dengan tipe iskemik, edema makula, maupun dengan neovaskularisasi, diperlukan tindakan injeksi anti-VEGF maupun panretinal photocoagulation (PRP), serta tindakan lainnya sesuai klinis masing-masing pasien. Pada pasien ini, perlu diinformasikan bahwa pilihan terapi yang ada memerlukan biaya yang cukup mahal, dapat berhubungan dengan perbaikan klinis, tetapi tidak sepenuhnya efektif dalam mengembalikan fungsi visual pasien.
Edukasi juga meliputi kontrol penyakit penyerta, seperti diabetes mellitus dan hipertensi. Diet Mediterania dapat direkomendasikan pada pasien untuk mengontrol faktor risiko kardiovaskular. Bantuan visual dengan task lighting, kaca pembesar, dan edukasi untuk menggunakan ukuran tulisan yang lebih besar untuk membaca dapat membantu pasien yang mengalami gangguan penglihatan.[1,4–6,19,20]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit untuk oklusi vena retina sentral meliputi kontrol penyakit yang berhubungan dengan hiperkoagulasi serta kondisi lainnya yang berhubungan dengan gangguan aliran darah pada vena retina sentral. Kondisi paling paling sering berhubungan dengan oklusi vena retina sentral adalah penyakit kardiovaskular, seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan dislipidemia.
Pada pasien dengan usia yang lebih muda, edukasi untuk pencegahan penyakit menular, misalnya pencegahan transmisi seksual dan nonseksual pada HIV perlu dilakukan. Selain itu, pada penggunaan kontrasepsi oral, perhatian khusus diperlukan terutama pada mereka dengan risiko kardiovaskular, misalnya pasien yang merokok dan memiliki penyakit kronis.[1,4,24]