Diagnosis Strabismus
Diagnosis strabismus dapat diklasifikasikan menjadi deviasi manifes atau –tropia dan laten atau –phoria. Strabismus manifes memberikan gambaran klinis yang jelas pada saat kedua mata dibuka dan akan bergerak secara involunter setelah mata yang sehat ditutup atau cover test. Sementara itu, pada strabismus laten, gambaran klinis tidak selalu terlihat, tetapi dapat terinduksi dengan melakukan alternate cover test.[13]
Eksotropia dan esotropia dapat terjadi secara intermiten. Istilah intermiten ini didapatkan pada keadaan dimana sebenarnya pasien dapat mempertahankan posisi bola mata tanpa deviasi, tetapi pada keadaan tertentu, seperti stress atau sakit, deviasi bola mata dapat terlihat.
Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik strabismus, perlu diperhatikan tanda bahaya, yaitu:
Red reflex yang abnormal
- Keterbatasan gerakan abduksi
- Diplopia
- Nyeri kepala
- Nystagmus
- Kecenderungan kepala menoleh pada sisi tertentu
- Gangguan neurologis, seperti cerebral palsy[1]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)