Penatalaksanaan Ulkus Kornea
Tujuan penatalaksanaan ulkus kornea adalah kontrol etiologi yang menyebabkan defek epitel kornea, menekan reaksi radang, dan mempertahankan fungsi penglihatan. Rujukan ke dokter spesialis mata harus dilakukan dalam 12–24 jam, sedangkan untuk penyebab bakterial rujukan harus dilakukan lebih cepat. Bila terjadi kerusakan luas atau disertai gangguan fungsi penglihatan, transplantasi kornea dapat dipertimbangkan.[6–9,11,13,18]
Terapi Suportif
Terapi suportif dapat diberikan oleh dokter umum pada tahap awal untuk kontrol gejala, tetapi penanganan lanjut oleh dokter spesialis mata tetap diperlukan. Beberapa terapi suportif yang dapat dipertimbangkan:
- Terapi sikloplegik dengan atropin 1%, homatropine 5%, atau siklopentolat 1% yang bertujuan untuk mengurangi nyeri dan mencegah sinekia
- Analgesik berupa obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) topikal, seperti diklofenak 0,1% atau ketorolac 0,4%, diberikan pada keluhan nyeri dan sebaiknya tidak diberikan melebihi 2 hari. Bila nyeri sangat hebat, pertimbangkan pemberian OAINS oral[6,7,11]
Penatalaksanaan Sesuai Etiologi
Penyebab tersering dari ulkus kornea adalah bakteri. Akan tetapi, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh infeksi virus, jamur, ataupun parasit, serta dapat disebabkan kondisi non-infeksi.[10]
Infeksi Bakteri
Pada ulkus kornea karena infeksi bakteri, penatalaksanaan bertujuan untuk mengeradikasi bakteri secara cepat dan agresif. Umumnya terapi akan dimulai dengan obat topikal moxifloxacin 0,5% atau gatifloxacin 0,3–0,5%. Pada kasus ulkus yang lebih signifikan, terutama yang dekat dengan bagian tengah kornea (di area aksis visual), dapat digunakan tobramycin 15 mg/mL dan cefazolin 50 mg/mL.
Pemberian dilakukan dengan frekuensi yang lebih sering pada awal terapi, misalnya setiap 15 menit sekali sebanyak 4 dosis, kemudian dilanjutkan setiap jam. Jangan tutup mata dengan patch, karena dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri.[19]
Setelah hasil kultur bakteri didapat, pemilihan antibiotik disesuaikan dengan jenis dan sensitivitas bakteri.[6,7]
Infeksi Virus
Herpes simpleks merupakan penyebab terbanyak ulkus kornea akibat virus. Terapi yang disarankan adalah:
- Trifluridine 1% tetes setiap 2 jam
Ganciclovir gel 0,15% diberikan 5 kali sehari
Valacyclovir 1000 mg per oral 2 kali sehari, atau acyclovir 400 mg per oral 3–5 kali sehari dapat diberikan selama 14 hari[10,19]
Infeksi Jamur
Pilihan terapi untuk ulkus kornea karena jamur antara lain natamisin 5% atau amphotericin B 0,15%. Pada awal terapi, berikan setiap jam di siang hari dan setiap 2 jam di malam hari.
Infeksi yang dalam akan membutuhkan terapi oral berupa:
- Voriconazole 400 mg 2 kali per hari untuk 2 dosis, dilanjutkan 200 mg dua kali sehari
Ketoconazole 400 mg sekali sehari
Fluconazole 400 mg satu kali, dilanjutkan 200 mg sekali sehari
Itraconazole 400 mg satu kali, dilanjutkan 200 mg sekali sehari[6,8,19]
Infeksi Parasit
Pada ulkus kornea karena Acanthamoeba, dapat dipertimbangkan pemberian propamidine 0,1%, neomycin 0,175%, dan polyhexamethylene biguanide 0,02% atau chlorhexidine 0,02%. Terapi juga perlu disertai miconazole 1%, clotrimazole 1%, atau ketoconazole oral 400 mg sekali sehari.
Obat tetes digunakan 1–2 jam sekali hingga tampak perbaikan klinis bermakna. Kemudian, dosis dapat dikurangi menjadi 4 kali sehari dan dilanjutkan selama beberapa bulan hingga perbaikan klinis dari lesi inflamasi.[19]
Terapi Pembedahan
Pada kerusakan kornea yang berat, debridement epitel yang terinfeksi ataupun keratoplasti penetrasi perlu dipertimbangkan. Tujuan dari pembedahan adalah untuk memperbaiki kerusakan kornea yang tidak membaik dengan terapi noninvasif, mengobati rasa nyeri berat, memelihara tajam penglihatan, dan mencegah kebutaan.[6,9,18,19]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli