Etiologi Kanker Esofagus
Etiologi kanker esofagus, terutama pada tipe karsinoma sel skuamosa, dapat berupa riwayat merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan yang tidak sehat. Faktor genetik, adanya esofagus Barrett, dan paparan asam lambung akibat gastroesophageal reflux disease juga mempengaruhi munculnya penyakit ini.
Beberapa faktor risiko lain yang dapat dikorelasikan meningkatkan risiko terjadinya kanker esofagus adalah infeksi Human papillomavirus (HPV), serta adanya akalasia, striktur, gastrektomi, dan atrofi gastritis. Sebanyak 80% kasus kanker esofagus adenokarsinoma di Amerika Serikat berawal dari metaplasia Barret dengan riwayat pasien merokok.[1,2]
Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan adalah faktor risiko utama untuk kanker esofagus. Zat-zat karsinogenik dalam rokok dapat merusak sel-sel esofagus, sementara alkohol dapat meningkatkan iritasi dan peradangan.[1-4,9]
Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan kanker esofagus dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Mutasi gen TP53 atau polimorfisme genetik dapat memengaruhi jalur-jalur kontrol pertumbuhan sel dan memicu transformasi sel kanker.[1-4,9]
Esofagus Barrett
Esofagus Barrett adalah kondisi di mana sel-sel normal pada lapisan dalam esofagus digantikan oleh sel-sel yang mirip dengan sel-sel lambung. Orang yang memiliki esofagus Barrett esophagus memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker esofagus, terutama adenokarsinoma esofagus.[1-4,9]
Paparan Asam Lambung Kronis Akibat Refluks
Paparan berulang terhadap refluks asam dari lambung ke esofagus, misalnya pada gastroesophageal reflux disease, dapat menyebabkan kerusakan sel dan peradangan kronis. Hal ini dapat menyebabkan perubahan seluler dan meningkatkan risiko kanker esofagus.[1-4,9]
Kebiasaan Makan dan Gaya Hidup
Diet rendah serat dan buah-buahan, serta tinggi lemak dan daging merah, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus. Konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko ini.[1-4,9]
Infeksi HPV (Human Papillomavirus)
Beberapa studi menunjukkan bahwa infeksi HPV terkait dengan karsinoma sel skuamosa pada esofagus.[1-4,9]
Obesitas
Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker esofagus, terutama adenokarsinoma.[1-4,9]
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang berkaitan dengan risiko kanker esofagus adalah merokok, konsumsi alkohol, pola makan, riwayat gastroesophageal reflux disease (GERD), obesitas, serta kebersihan dan kesehatan area mulut dan gigi.
Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama esofagus Barret dan kanker esofagus adenokarsinoma. Orang yang berhenti merokok selama 10 tahun masih memiliki peningkatan risiko kanker esofagus adenokarsinoma dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok.[4]
Alkohol
Etanol di dalam alkohol dimetabolisme membentuk asetaldehida. Asetaldehida dapat berinteraksi dengan DNA dan dapat menginduksi mutasi gen. Konsumsi alkohol mingguan melebihi 170 gram telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus tipe karsinoma sel skuamosa.[4]
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
GERD adalah salah satu faktor risiko untuk esofagus Barret dan kanker esofagus tipe adenokarsinoma. Sekitar 10% dari pasien yang didiagnosis dengan GERD telah dilaporkan mengalami esofagus Barret.[4]
Pola Makan
Penurunan risiko esofagus Barrett telah dikaitkan dengan konsumsi asam lemak omega-3, polyunsaturated fat, serat dari buah dan sayur, vitamin C, beta karoten, dan vitamin E. Orang dengan risiko tinggi menderita esofagus Barrett dapat melakukan pengurangan konsumsi daging merah dan meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.[4]
Obesitas
Peningkatan indeks massa tubuh (IMT) dan obesitas pada area perut juga telah dikaitkan dengan risiko kanker esofagus. IMT yang lebih tinggi dari 25 kg/m2 dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus adenokarsinoma pada pria dan wanita.[4]
Kebersihan Area Mulut dan Gigi
Berbagai indikator kesehatan dan kebersihan area mulut dan gigi yang buruk telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus karsinoma sel skuamosa. Ini mencakup kehilangan gigi, indeks jumlah gigi yang rusak atau ditambal, serta cara perawatan kebersihan gigi yang buruk.[3]
Jenis Kelamin
Kanker esofagus lebih banyak terjadi pada pria. Secara global, kanker esofagus 2-3 kali lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan perempuan.[10]
Penulisan pertama oleh: dr. Krisandryka Wijaya