Pendahuluan Kanker Kolon
Kanker kolon adalah keganasan yang terjadi pada usus besar akibat perubahan pada sel-sel epitel usus besar. Bersama kanker rektum, kanker kolon menempati posisi ketiga tertinggi dalam insidensi kanker di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian tersering ketiga dari insidensi kanker di seluruh dunia.[1-4]
Kanker kolon merupakan suatu penyakit multifaktorial yang disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Pasien dengan ayah, ibu, atau saudara kandung yang beriwayat kanker kolon memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami kanker kolon. Gejala kanker kolon dapat berupa perdarahan peranum, perubahan pola buang air besar, nyeri perut, penurunan berat badan, dan massa abdomen.[1-3]
Diagnosis kanker kolon dapat ditegakkan melalui berbagai metode, tetapi biopsi melalui kolonoskopi masih menjadi standar baku emas. Dengan kolonoskopi, dokter dapat mengidentifikasi massa, mengambil sampel untuk studi patologi, dan melakukan tindakan terapeutik seperti polipektomi bila diperlukan.[1-3]
Tata laksana kuratif kanker kolon terlokalisasi adalah pembedahan. Pada kanker kolon yang telah mengalami metastasis, kemoterapi biasanya lebih dianjurkan. Pembedahan kolektomi dapat dilakukan secara bedah terbuka maupun secara laparoskopik. Modalitas terapi lain seperti terapi dengan agen biologis (targeted therapy) juga dapat dipertimbangkan.[1,3,4]