Etiologi Kanker Rektum
Etiologi kanker rektum tidak diketahui secara pasti. Kanker rektum dipengaruhi multifaktor, termasuk di dalamnya adalah faktor genetik (mutasi gen), faktor lingkungan seperti diet dan aktivitas fisik, dan kondisi peradangan pada rektum. Mayoritas kanker kolorektal, termasuk kanker rektum bersifat sporadis (70%), sebagian kecil kasus menunjukkan pola familial genetik.[1,2]
Faktor Risiko
Ada banyak sekali studi dan tinjauan yang mempelajari faktor risiko kanker kolorektal secara umum, namun hanya terdapat sedikit penelitian yang mencoba memisahkan faktor risiko dari kanker kolon dan kanker rektum.[1,2]
Beberapa studi telah mengonfirmasi bahwa faktor familial genetik yang diketahui meningkatkan risiko kanker kolorektal lebih mempengaruhi risiko terjadinya kanker kolon dibandingkan kanker rektum. Faktor familial genetik tersebut seperti familial adenomatous polyposis (FAP), hereditary non-polyposis colorectal cancer (HNPCC), dan MUTYH-associated polyposis (MAP).[1,3]
Indeks massa tubuh (IMT) juga dilaporkan berkaitan dengan insiden kanker rektum. Pada satu tinjauan sistematik dilaporkan bahwa setiap peningkatan IMT sebesar 5 kg/m2 akan meningkatkan insiden kanker kolorektal pada pria dan wanita, masing-masing sebesar 24% dan 9%.[1,2]
Faktor lingkungan seperti pola diet dan aktivitas fisik diketahui dapat mempengaruhi insiden kanker kolon dan kanker rektum. Studi menemukan bahwa pasien dengan kanker rektum cenderung memiliki asupan folat yang lebih tinggi dan asupan kalsium yang lebih rendah.[1,2]
Penyakit inflammatory bowel disease (IBD) dilaporkan juga dapat memicu kanker kolon dan rektum. Selain itu, penyakit kolitis ulseratif juga dapat mengakibatkan gangguan genetik yang memicu displasia dan pembentukan karsinoma. Adapun pasien diabetes dilaporkan 20% lebih berisiko mengalami kanker rektum daripada pasien nondiabetes. Faktor risiko lain untuk kanker rektum adalah radioterapi, misalnya untuk kanker prostat.[1,2,6]