Epidemiologi Tenosynovitis de Quervain
Data epidemiologi tenosynovitis de Quervain menunjukkan bahwa penyakit ini adalah salah satu penyebab tersering keluhan nyeri pergelangan tangan pada dewasa. Penyakit banyak ditemukan pada wanita usia 30-50 tahun dan menyebabkan kehilangan hari kerja yang signifikan setiap tahunnya.[2]
Global
Tenosynovitis de Quervain lebih sering terjadi pada populasi dewasa dalam rentang usia 30 sampai 55 tahun. Penyakit ini juga tiga kali lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, di mana prevalensi penyakit ini berkisar pada 0,3% pada laki-laki dan 1,3% pada perempuan. Pada populasi perempuan, tenosynovitis de Quervain, termasuk keterlibatan bilateral, sering dialami oleh perempuan postpartum, terutama 4–6 minggu setelah melahirkan.[3,6,8]
Di Jerman, dilaporkan bahwa tenosynovitis de Quervain mempengaruhi sekitar 0,5% laki-laki dan 1,3% wanita usia pekerja. Hal ini menyebabkan kehilangan sebesar 2 juta hari kerja setiap tahunnya.[2]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi tenosynovitis de Quervain di Indonesia.