Pendahuluan Trigger Finger
Trigger finger atau stenosing tenosynovitis adalah suatu kondisi di mana jari tangan mengalami kekakuan (terkunci) akibat inflamasi dan hipertrofi di selubung pembungkus tendon. Etiologi kondisi ini belum diketahui secara pasti tetapi diduga berupa gerakan yang menimbulkan tekanan atau beban berat pada jari tangan secara repetitif.
Trigger finger juga dapat berkaitan dengan penyakit sistemik, seperti diabetes mellitus, rheumatoid arthritis, dan gout. Beberapa kondisi lokal seperti carpal tunnel syndrome dan de Quervain's disease juga berhubungan dengan terjadinya trigger finger.[1-4]
Diagnosis trigger finger dapat ditegakkan secara klinis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Umumnya pasien merasa nyeri dan kesulitan untuk menggerakkan jari yang terkunci dalam posisi fleksi atau ekstensi. Keluhan dapat disertai suara “klik” saat menggerakkan jari yang terkunci. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan jari yang terkunci dalam posisi fleksi atau ekstensi, edema lokal, atau nodul pada jari.[1-5]
Penatalaksanaan trigger finger dimulai dari tindakan konservatif berupa pemberian analgesik, injeksi steroid, dan terapi suportif berupa imobilisasi dengan bidai. Bedah diindikasikan jika terapi konservatif tidak berhasil dan keluhan bersifat kronis. Ada dua metode bedah, yaitu bedah terbuka dan perkutan. Prognosis trigger finger biasanya baik bila ditata laksana dengan tepat.[1,3,6]