Prognosis Aspergillosis
Secara umum, deteksi dini dan terapi adekuat berkaitan dengan prognosis aspergillosis yang baik. Meski demikian, aspergillosis invasif tetap memiliki angka kematian yang tinggi dan risiko komplikasi yang besar.[4,6,9]
Komplikasi
Allergic bronchopulmonary aspergillosis (ABPA) dapat menyebabkan atelektasis, eksaserbasi asma, dan ketergantungan pada steroid. Komplikasi lain dapat berupa rekurensi ABPA yang bisa menyebabkan fibrosis dan bronkiektasis yang luas.
Pada aspergilloma, hemoptisis merupakan komplikasi yang perlu diwaspadai. Hemoptisis bisa bersifat berat, mengancam nyawa, dan memerlukan embolisasi arteri.
Aspergillosis invasif dapat menyebabkan gagal napas dan kematian. Aspergillosis juga bisa menyebar ke organ lain seperti sistem saraf pusat, ginjal, dan jantung, sehingga menyebabkan kegagalan multi organ.[4]
Prognosis
Prognosis keseluruhan pasien allergic bronchopulmonary aspergillosis (ABPA) belum terumuskan dengan baik. Secara umum, deteksi dini dengan inisiasi terapi yang cepat dianggap akan mengarah pada prognosis yang baik.
Di sisi lain, prognosis aspergillosis invasif adalah buruk. 25-60% pasien dengan aspergillosis invasif dilaporkan berespon terhadap terapi antifungal, tetapi angka kematian tetap tinggi. Mortalitas aspergillosis invasif telah dilaporkan berkisar 30-95%.
Pasien dengan chronic necrotizing pulmonary aspergillosis (CNPA) juga telah dilaporkan mengalami kematian pada 10-40% kasus. Deteksi dan terapi yang terlambat merupakan faktor utama dari kematian.
Aspergilloma yang asimptomatik umumnya tidak memerlukan terapi. Meski demikian, 40-60% pasien dengan aspergilloma mengalami hemoptisis. Hemoptisis pada aspergilloma bisa bersifat parah dan mengancam nyawa.[4,6]