Pendahuluan Varicella
Varicella atau cacar air (chickenpox) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV). Selain varicella, virus ini juga dapat menyebabkan penyakit herpes zoster. Varicella umumnya menyebar secara airborne melalui droplet dari orang yang terinfeksi. Infeksi ini sering terjadi pada anak berusia <10 tahun.[1-3]
Pasien dengan cacar air dapat mengalami gejala prodromal, seperti nyeri otot, mual, penurunan nafsu makan, demam, dan sakit kepala. Gejala diikuti munculnya bercak di kulit berupa titik kemerahan. Bercak dapat tersebar di seluruh tubuh serta berkembang menjadi papula, vesikel, pustula, dan akhirnya membentuk ‘keropeng’.[1,2]
Diagnosis varicella umumnya didasarkan pada erupsi kulit yang tersebut di atas. Selain itu, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis adalah tes Tzanck, pemeriksaan serologis, dan isolasi virus melalui polymerase chain reaction (PCR) atau kultur.[1,2]
Penatalaksanaan cacar air umumnya bersifat simtomatik, seperti pemberian losion kalamin untuk mengurangi gatal pada lesi kulit dan pemberian antipiretik seperti paracetamol untuk mengurangi nyeri dan demam. Antivirus seperti acyclovir umumnya diindikasikan untuk orang dewasa, ibu hamil, dan kelompok dengan risiko komplikasi yang lebih tinggi.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Amanda Sonia Arliesta