Edukasi dan Promosi Kesehatan Flu Burung
Edukasi dan promosi kesehatan untuk penyakit flu burung atau avian influenza sangat diperlukan untuk mendeteksi, mencegah, serta memberikan terapi secara dini. Pencegahan penyakit terutama adalah menjaga higienitas dan menghindari kontak/paparan.
Edukasi Pasien
Komponen edukasi untuk pasien dan keluarga antara lain:
- Menjaga kebersihan lingkungan dan diri (personal hygiene), dengan selalu mencuci tangan secara teratur, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, serta menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut
- Minum obat secara teratur dan sesuai dosis anjuran, baik sebagai terapi atau profilaksis. Penggunaan antivirus oseltamivir dipercaya dapat menurunkan angka kematian jika dimulai dalam 2 hari setelah onset gejala[1-4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan penyakit flu burung yang paling mudah dan penting adalah mencuci tangan dengan sabun. Upaya lainnya adalah:
- Menghindari kontak dengan individu yang suspek, probable, atau terkonfirmasi penyakit flu burung
- Menghindari paparan dengan unggas baik tinja dan sekretnya, serta alat atau bahan yang dicurigai tercemar oleh virus flu burung. Paparan dapat dihindari dengan menggunakan alat pelindung diri atau desinfeksi kandang dan alat menggunakan karbol, kaporit, klorin, dan cairan yang mengandung iodin atau alkohol 70%.
- Memasak daging ayam dengan suhu 80℃ selama 10 menit, sedangkan telur unggas dipanaskan 64℃ selama 5 menit[1-4,8]
Pencegahan Penularan bagi Petugas Medis
Petugas medis yang menangani pasien flu burung harus menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker N95 atau masker yang sudah teruji efektivitasnya, gaun proteksi, google atau pelindung muka, dan sarung tangan.
Pastikan bahwa protokol pencegahan dan pengendalian infeksi diterapkan dengan baik. Sebisa mungkin, kurangi tindakan yang dapat meningkatkan sekret saluran napas pasien (misalnya nebulisasi) dan lakukan optimalisasi jumlah petugas medis yang bersentuhan dengan pasien.[3,14,16]
Pencegahan Penularan dari Unggas ke Manusia
Peternakan unggas merupakan tempat utama untuk mencegah penyebaran virus H5N1. Wabah di peternakan dapat menyebarkan virus ke pekerja peternakan. Selama beberapa dekade, peternak telah mengendalikan penyakit dengan memusnahkan unggas yang terinfeksi. Selain itu, dapat diupayakan pemberian vaksinasi unggas.[20]
Sementara, penyebaran penyakit pada unggal atau burung liar masih menjadi tantangan berat pada banyak negara. Pemberian vaksin untuk unggas liar sulit dilakukan, sehingga WHO meminta pengawasan global untuk mendeteksi dan memantau perubahan virologis, epidemiologis, dan klinis terkait virus influenza.[18,20]
Vaksinasi
Saat ini, belum ada vaksin khusus untuk melindungi manusia dari flu burung. WHO merekomendasikan pemberian vaksin influenza musiman pada pekerja di lingkungan yang berhubungan erat unggas atau burung.[18]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini