Epidemiologi Tuberculous Osteomyelitis
Epidemiologi Tuberculous osteomyelitis atau osteomielitis tuberkulosis berkisar 10-25% dari seluruh kasus TB ekstraparu di dunia.
Global
Secara global, WHO setiap tahun melaporkan 9 juta kasus TBC baru di dunia yang mayoritas adalah tuberkulosis paru. Sebanyak 20-40% kasus dilaporkan berasal dari TB ekstraparu dan sekitar 10-25% dari TB ekstraparu tersebut merupakan Tuberculous osteomyelitis, diestimasi sekitar 19 – 38 juta penderita di dunia. Lokasi tersering yang mengalami infeksi ada vertebra (50 – 69%), pinggang, lutut, dan kaki (masing-masing 10-13%).[3]
Indonesia
Pada tahun 2018, WHO melaporkan insidensi TB di Indonesia mencapai 319 per 100.000 penduduk. Berdasarkan laporan tersebut, tidak dijabarkan insidensi Tuberculous osteomyelitis secara khusus. Namun, sebuah penelitian single center di RS Hasan Sadikin pada tahun 1999 – 2006 mengungkapkan insidensi Tuberculous osteomyelitis mencapai 10% dengan lokasi tersering mengenai daerah vertebra, diikuti oleh panggul, dan lainnya.[6,7]
Mortalitas
Secara umum, mortalitas Tuberculous osteomyelitis di bawah 10%. Satu penelitian mengungkapkan angka mortalitas TB vertebra secara umum 0 – 6%. Angka kematian yang rendah ini dikarenakan terapi antituberkulosis yang adekuat dan intervensi bedah yang adekuat. Salah satu sebab kematian TB dikarenakan oleh penyakitnya sendiri, reaktivasi, ataupun penyakit TB ko-infeksi HIV/AIDS. [1]