Patofisiologi Agorafobia
Patofisiologi agoraphobia diduga melibatkan interaksi antara faktor biologis, seperti genetik, neurobiologi, kognitif, faktor psikologis, misalnya kepribadian introvert, serta faktor sosial, yaitu proses pembelajaran berdasarkan situasi sosial.
Genetik
Riwayat keluarga menderita agorafobia dan gangguan panik lainnya diketahui meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan secara keseluruhan. Peran faktor keturunan pada terjadinya agorafobia mencapai 61%. Sebuah studi genomik menemukan gen GLRB berkaitan dengan gangguan ansietas, salah satunya agorafobia.[5–7]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)