Prognosis Anoreksia Nervosa
Prognosis anoreksia nervosa terutama dipengaruhi oleh perbaikan status nutrisi, pencegahan terjadinya sindrom re-feeding, serta manajemen komorbiditas yang baik. Komplikasi anoreksia nervosa dapat terjadi akibat terapi yang dijalani serta akibat malnutrisi kronis.
Komorbiditas
Anoreksia nervosa berhubungan dengan berbagai komorbiditas gangguan psikiatri psikiatri (depresi, cemas, gangguan kepribadian), bunuh diri, dan merupakan gangguan psikiatri dengan angka mortalitas tertinggi.[1]
Komorbiditas fisik yang bisa menyertai anoreksia nervosa adalah gangguan kardiovaskular dan abnormalitas hormonal.[12]
Komplikasi
Komplikasi anoreksia nervosa dibedakan antara komplikasi akibat malnutrisi kronis dan komplikasi akibat penanganan.
Komplikasi akibat Penanganan
Komplikasi yang perlu diwaspadai saat tahap awal penanganan anoreksia nervosa, adalah sindrom re-feeding karena tubuh tidak mampu beradaptasi dengan perubahan fungsi metabolik yang ekstrim. Tanda kardinal sindrom re-feeding adalah :
- Hipofosfatemia, hypokalemia, dan hipomagnesemia
- Gagal jantung
- Retensi garam dan air
- Deplesi vitamin, seperti B1 atau B6
Pasien-pasien dengan anoreksia nervosa umumnya menghindari makanan dengan konsentrasi lemak tinggi. Meskipun beberapa asam lemak bisa disintesis tubuh, namun beberapa asam lemak tak jenuh esensial harus didapatkan dari makanan. Asam lemak ini penting untuk fungsi neuronal dan hormonal, sehingga pasien dengan anoreksia nervosa mengalami gangguan neurologis, hormonal, dan ginekologis.[5]
Komplikasi akibat Malnutrisi Kronis
Komplikasi lain yang bisa timbul akibat malnutrisi kronis adalah sebagai berikut :
- Kardiovaskular: bradikardia, takikardia, aritmia, hipotensi, pingsan, prolaps katup mitral, efusi perikardial, atrofi miokard
- Gastrointestinal: rasa tidak nyaman pada abdomen (sebah/begah), konstipasi, pengosongan perut yang lambat, penurunan motilitas usus, pankreatitis, gastroparesis, konstipasi
- Endokrin: perdarahan uterus abnormal, amenorrhea, rasa menggigil, anovulasi, gangguan pertumbuhan
- Integumen: kulit kering, pecah, atau berwarna kekuningan, lanugo, penurunan lemak tubuh, penipisan rambut, kuku rapuh
- Hematologi: anemia pernisiosa, leukopenia, pansitopenia, trombositopenia, hiperkortisolemia
- Saraf: gangguan konsentrasi, gangguan memori, depresi, neuropati perifer, kejang
- Skeletal: Osteopenia, osteoporosis, fraktur
- Cairan dan elektrolit: dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, edema perifer, asidosis metabolik
- Ginjal: gagal ginjal akut[2,12]
Prognosis
Banyaknya komorbiditas menyebabkan tingkat mortalitas anoreksia nervosa relatif tinggi. Mortalitas pada pasien dengan gangguan makan lebih tinggi dari populasi normal, bahkan hampir enam kali lipat pada pasien dengan anoreksia nervosa.
Tidak adanya terapi definitif menyebabkan manajemen anoreksia nervosa kurang efektif dan sering terjadi relaps.[16]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri