Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Keinginan dan Gairah Seksual
Edukasi pada pasien dengan gangguan keinginan dan gairah seksual (sexual drive disorder) terutama bertujuan untuk membuat pasien lebih terbuka dengan gangguan yang dialami, untuk memudahkan proses diagnosis dan terapi. Sementara, promosi kesehatan termasuk dokter yang proaktif dalam menggali keluhan seksual, terutama pada populasi berisiko.[1,3,7,8]
Edukasi Pasien
Edukasi yang perlu diberikan pada penderita gangguan keinginan dan gairah seksual berisi tentang definisi, kriteria, dan penyebab gangguan yang dialami, serta dampak yang akan atau telah muncul pada kehidupan pasien. Dokter dalam menyampaikan edukasi perlu memahami kondisi psikologis, nilai-nilai, budaya, dan agama pasien, karena bisa mempengaruhi gangguan ini.[1,7,8]
Gangguan ini seringkali dipicu atau diperburuk oleh adanya stress, sehingga komponen lain yang perlu dijelaskan adalah manajemen stress untuk mencegah kekambuhan di masa depan.[7,8]
Promosi kesehatan
Meskipun gangguan keinginan dan gairah seksual banyak ditemukan pada pasien dengan gangguan mental atau pada pasien yang mendapatkan farmakoterapi untuk gangguan mental, tetapi keluhan ini sangat jarang disampaikan oleh pasien. Oleh karena itu, dokter harus proaktif menggali hal ini pada pasien-pasien tersebut.
Skrining disfungsi seksual akibat penggunaan obat antidepresan dan antipsikotik harus dilakukan. Gangguan keinginan dan gairah seksual juga bisa ditemukan pada pasien yang tidak mempunyai gangguan mental lainnya.
Eksplorasi mengenai keluhan ini relatif sulit dikarenakan faktor budaya dan malu sehingga pasien umumnya kurang terbuka. Namun, dokter perlu menegaskan bahwa keterbukaan pasien akan memudahkan terapi, sehingga dokter sebaiknya memahami teknik anamnesis riwayat kesehatan seksual yang baik.
Praktisi medis perlu melakukan promosi dan edukasi mengenai pentingnya mengenali dan menangani gangguan keinginan dan gairah seksual, karena dampaknya terhadap kualitas hidup dan hubungan interpersonal pasien cukup besar.[1,3,17,19]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini