Epidemiologi Gangguan Makan (overview)
Berdasarkan data epidemiologi, gangguan makan lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin perempuan, terutama untuk anorexia nervosa dan bulimia nervosa. Prevalensi orthorexia nervosa masih sangat variatif.
Global
Prevalensi anoreksia nervosa adalah 1,4% pada perempuan dan 0,2% pada laki-laki. Bulimia nervosa memiliki prevalensi 1,9% pada perempuan dan 0,6% pada laki-laki. Gangguan makan lebih sering terjadi pada jenis kelamin perempuan, terutama usia muda. Pada remaja perempuan, prevalensi anorexia nervosa adalah 0,3%, dan bulimia nervosa sebesar 1%.
Prevalensi orthorexia nervosa di berbagai negara sangat bervariasi, dimulai dari 6,9%. Hal ini mungkin disebabkan karena orthorexia belum dimasukkan secara resmi sebagai gangguan makan oleh The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5). Namun, prevalensi orthorexia diketahui cukup tinggi pada gangguan makan lainnya, yaitu sebesar 48% pada pasien anoreksia dan 33% pada pasien bulimia.[10–13]
Indonesia
Belum ada penelitian mengenai prevalensi gangguan makan secara nasional di Indonesia.
Mortalitas
Angka mortalitas akibat gangguan makan diperkirakan mencapai 3,3 juta per tahun. Pasien anoreksia dan bulimia memiliki risiko mortalitas 2,3 kali dan 1,4 kali lipat dibanding pasien gangguan psikiatrik lainnya. Bahkan mortalitas akibat anorexia nervosa adalah yang tertinggi di antara gangguan psikiatrik lainnya. Kematian biasanya disebabkan oleh komplikasi medis, tetapi juga dapat disebabkan karena bunuh diri.[4,13]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra