Pendahuluan Atelektasis
Atelektasis didefinisikan sebagai kolaps alveolus reversibel, dengan atau tanpa pergeseran mediastinum. Secara fisiologis, atelektasis dibagi menjadi obstruktif dan nonobstruktif.
Atelektasis obstruktif adalah penyebab tersering kolaps paru, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Atelektasis obstruktif dapat terjadi karena adanya benda asing atau mukus yang menyumbat saluran napas. Sementara itu, atelektasis nonobstruktif dapat terjadi karena necrotizing pneumonia atau karsinoma sel bronkoalveolar.[1–4]
Gambar 1. Atelektasis pada Rontgen Thorax. Sumber: Shutterstock, 2022.
Patofisiologi atelektasis berkaitan dengan penurunan compliance paru, terganggunya oksigenasi, dan peningkatan resistensi vaskular paru. Penyebab atelektasis adalah kompresi jaringan paru, absorpsi udara alveolar, atau gangguan produksi maupun fungsi surfaktan.[1,5]
Pasien atelektasis dapat asimptomatik, tetapi dapat juga menunjukkan manifestasi klinis seperti batuk nonproduktif, hipoksia, hingga gagal napas. Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan dullness pada perkusi di area lobus yang terkena.[1,5]
Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu menegakkan diagnosis atelektasis adalah rontgen thorax, CT scan thorax, bronkoskopi fiber optic, dan pemeriksaan histologi. Penatalaksanaan atelektasis dapat secara suportif dengan perubahan posisi dan menarik napas dalam, continuous positive airway pressure (CPAP), suction dan mukolitik, serta bronkoskopi fiberoptik.[2,5]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli