Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Atelektasis general_alomedika 2022-12-20T14:15:34+07:00 2022-12-20T14:15:34+07:00
Atelektasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Atelektasis

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada atelektasis meliputi upaya untuk meminimalisir faktor-faktor yang meningkatkan risiko atelektasis, termasuk atelektasis pasca pembedahan.

Edukasi Pasien

Edukasi yang dapat diberikan pada pasien pasca pembedahan untuk mencegah atelektasis adalah bernapas dalam dan batuk keras. Pasien juga dapat diedukasi untuk menjalani gaya hidup sehat agar terhindar dari obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko atelektasis pasca pembedahan.[2,3]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan atelektasis adalah sebagai berikut:

  • Menghindari anestesi umum

  • Mobilisasi dini pasca tindakan bedah
  • Minimalisir pemberian narkotik karena dapat menekan refleks batuk
  • Manajemen nyeri adekuat pada pasien yang menjalani pembedahan
  • Pemberian FiO2 serendah mungkin selama induksi dan maintenance anestesi
  • Menghindari segala hal yang meningkatkan risiko atelektasis, termasuk merokok

  • Menjalani tata laksana adekuat apabila memiliki penyakit yang meningkatkan risiko atelektasis seperti tuberkulosis paru, emfisema, penyakit paru obstruktif kronik, dan gagal ginjal[2,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Madappa T, Atelectasis. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/296468-overview#a5
3. R. D. Restrepo and J. Braver man, Current challenges in the recognition, prevention and treatment of perioperative pulmonary atelectasis, Expert Review of Respiratory Medicine, 2015;9(1): 97-107. https://doi.org/10.1586/17476348.2015.996134
6. Grott K, Chauhan S, Dunlap JD. Atelectasis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545316/

Prognosis Atelektasis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 05 Desember 2025, 23:32
Prolong diare pada anak kurang dari 1 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam ts, izin bertanya, terdapat kasus Pada anak usia 9 bulan dengan prolonged diare hingga hampir 2 minggu, sudah sempat rawat inap 1 minggu dengan...
Anonymous
Dibalas 04 Desember 2025, 09:59
Curiga Lesi Moluskum Kontangiosum
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, apakah ini termasuk moluskum kontangiosum?Pasien usia 5 tahun ada benjolan papul, kadang gatal dan tidak, muncul sejak 1 bulan lebih. Dengan...
Anonymous
Dibalas 04 Desember 2025, 16:20
Benjolan di kulit dan bawah kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya kira2 ini apa ya dok? teraba keras, tidak nyeri dan tidak gatal. Banyak muncul di daerah lutut dan siku. ada juga seperti benjolan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.