Pendahuluan Nyeri Punggung Bawah
Nyeri punggung bawah adalah sensasi nyeri yang dirasakan pada daerah tulang rusuk terbawah, pinggang, hingga bokong yang dapat menjalar hingga ke tungkai sampai batas lutut. Nyeri punggung bawah dapat terbagi menjadi akut dan kronik. Nyeri punggung bawah didefinisikan sebagai kronik bila terjadi selama lebih dari 3 bulan.[1,2]
Patofisiologi nyeri punggung bawah berkaitan dengan mekanisme nyeri perifer dan melibatkan berbagai struktur anatomis. Etiologi nyeri punggung bawah dapat berupa gangguan mekanik, degeneratif, inflamasi, infeksi, hingga keganasan. Faktor risiko nyeri punggung bawah mencakup usia lebih tua, kebiasaan merokok, obesitas, riwayat nyeri punggung bawah sebelumnya, stres fisik, dan stres psikologi.[2-5]
Anamnesis dan pemeriksaan fisik memainkan peran penting dalam penegakan diagnosis nyeri punggung bawah. Anamnesis perlu menggali karakteristik nyeri, riwayat trauma, komorbiditas, dan pekerjaan serta kebiasaan. Pemeriksaan fisik pada pasien nyeri punggung bawah mencakup inspeksi, palpasi, range of motion, uji kekuatan, manuver provokatif, hingga pemeriksaan neurologis.
Perhatikan tanda bahaya (red flags) seperti nyeri punggung yang disertai demam, nyeri tekan fokal, atau hilangnya sensasi perianal (saddle anesthesia), untuk dapat mendeteksi dini kemungkinan penyebab nyeri punggung yang serius, seperti abses epidural, osteomyelitis, atau sindrom cauda equina. Pemeriksaan penunjang yang digunakan dalam penegakan diagnosis adalah pencitraan radiologi dengan rontgen, computed tomography (CT), hingga magnetic resonance imaging (MRI).
Penatalaksanaan bersifat multifaktorial, mengkombinasikan analgesik, olahraga, fisioterapi, dan cognitive behavioural therapy. Terapi medikamentosa mencakup obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti naproxen, opioid seperti tramadol, antiepilepsi seperti pregabalin, antidepresan seperti duloxetine, pelemas otot seperti eperisone, atau kombinasi dari golongan obat tersebut. Meski begitu, belum ada satu obat spesifik yang menunjukkan performa yang baik untuk menghilangkan nyeri punggung bawah atau kekambuhannya, serta aman digunakan dalam durasi panjang.[1-4]
Penulisan pertama oleh: dr. Graciella N T Wahjoepramono