Diagnosis Tympanosclerosis
Diagnosis tympanosclerosis dapat ditegakkan secara klinis bila terdapat penurunan pendengaran konduktif, timpanogram yang datar, dan kekakuan membran timpani. Namun, keparahan tympanosclerosis baru bisa ditegakkan secara pasti saat eksplorasi telinga tengah.[1,7]
Secara klinis, tympanosclerosis dapat dibagi menjadi myringosclerosis dan intratimpani. Pada myringosclerosis, sclerosis hanya melibatkan membran timpani, sedangkan pada tipe intratimpani, sclerosis telah melibatkan kavum timpani atau area telinga tengah.[2]
Pada mayoritas kasus, myringosclerosis bersifat asimtomatik. Plak tympanosclerosis yang telah melibatkan area luas dari membran timpani atau telah menempel pada anulus, malleus, atau promontori akan menyebabkan mobilitas membran berkurang dan menyebabkan penurunan pendengaran.[2]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)