Epidemiologi Balanitis
Data epidemiologi menunjukkan bahwa laki-laki yang telah disirkumsisi memiliki prevalensi lebih rendah mengalami balanitis dibandingkan laki-laki yang belum disirkumsisi. Individu dengan balanitis memiliki risiko 3,8 kali lebih tinggi untuk mengalami kanker penis.
Walaupun tidak terdapat data yang menunjukkan kausatif, terdapat hubungan antara balanoposthitis nonspesifik dan penis yang tidak disirkumsisi. Data tersebut mengindikasikan bahwa sirkumsisi dapat mencegah atau memproteksi dari dermatosis infektif pada penis.[1,2]
Prevalensi balanitis xerotica obliterans diperkirakan sebesar 0,1-0,3% dari populasi. Kelompok usia tersering adalah 6 hingga 9 tahun, dengan rata-rata insidensi pada usia 7 tahun. Sementara itu, Zoon’s balanitis merupakan kondisi yang lebih jarang ditemukan.[3,4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)